Rabu, 13 Maret 2013

Diamnya Emas

Mengumpat
[#130336#; Quran Digital SonySugema 3.0; Indeks Quran Mahmud Asy-Syafrowi;]

Dalam pergaulan, muda & tua saat ini, banyak sekali yang suka sekali mengumpat. Amat mudah, ‘kebun binatang’ keluar berhamburan. Tanpa umpatan, sepertinya tidak afdol, seperti bumbu. Dalam pertandingan sepakbola, game di warnet-warnet. Kata-kata ‘indah’ itu mudah sekali berterbangan, melampiaskan kekesalan.


Dan orang tidak ‘risih’ atau ‘terganggu’. Barangkali, masyarakat kita makin permisif.
Beberapa tahun lalu, orang masih sangat menjaga ini. Apa yang disebut sopan-santun, tatakrama berbicara. Etika yang dipegang masyarakat Indonesia, dalam menjaga kehalusan budi pekertinya. Saat ini, mulai luntur. Amat mudah mendengarkan umpatan di media. Diucapkan oleh orang-orang, yang mestinya menjaga.

Hampir dalam setiap film bioskop atau televisi, umpatan selalu ‘menghiasi’ tayangan itu. Padahal, Allah menyebutnya ‘celaka’ bagi pengumpat & pencela. Rasul menyampaikan, ‘diam lebih baik’.

Allah berfirman, Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela,” [Al-Humazah 104:1] “Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” [Qaf 50:18]

Rasulullah bersabda, seperti yang dituturkan Abu Hurairah ra, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah & Hari Akhir, hendaklah senantiasa berkata baik, atau diam” [HR. Bukhari Muslim]

Dituturkan dari Abu Musa ra yang berkata, “(Suatu saat) saya bertanya, “ Wahai Rasullullah siapakah yang paling utama di antara kaum Muslim?’ Jawab Beliau, ‘Yaitu seseorang yang Muslim selain dirinya selamat dari gangguan lidah & tangannya’”. [HR. Bukhari Muslim]

Dituturkan dari Sahl bin Sa’d , Rasulullah bersabda, “Barangsiapa bisa memberikan jaminan kepadaku atas keselamatan apa yang ada di di antara dagu & pahanya (yakni kemaluannya), maka aku berani memberikan jaminan surga kepadanya”.  [HR. Bukhari Muslim]

Rasulullah bersabda, seperti yang dituturkan Abu Hurairah ra, “Sungguh, karena mengucapkan suatu perkataan yang tanpa dipikirkan lebih dahulu, seseorang dapat menjadikan dirinya tergelincir ke dalam neraka yang luasnya lebih jauh daripada jarak antara timur & barat”. [HR. Bukhari Muslim]

Rasulullah bersabda, seperti yang dituturkan Ibn ‘Umar ra., “Janganlah kalian banyak bicara, kecuali untuk mengingat Allah. (Ini) karena banyak bicara yang bukan untuk mengingat Allah Swt. Menyebabkan kerasnya hati. Sungguh, manusia yang paling jauh dari Allah Swt. adalah orang yang berhati keras.” [HR. Bukhari Muslim]

0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi