Senin, 24 Maret 2014

Presiden #3: Kepemimpinan, Keadilan & Politik


1. Pemimpin suatu kaum adalah pengabdi (pelayan) mereka. (HR. Abu Na'im)
 
2. Tidak akan sukses suatu kaum yang mengangkat seorang wanita sebagai pemimpin. (HR. Bukhari)
3. Barangsiapa menghina penguasa Allah di muka bumi maka Allah akan menghinanya. (HR. Tirmidzi)
 
4. Rasulullah Saw berkata kepada Abdurrahman bin Samurah, 

"Wahai Abdurrahman bin Samurah, janganlah engkau menuntut suatu jabatan. Sesungguhnya jika diberi karena ambisimu maka kamu akan menanggung seluruh bebannya. Tetapi jika ditugaskan tanpa ambisimu maka kamu akan ditolong mengatasinya." (HR. Bukhari & Muslim)
 
5. Apabila Allah menghendaki kebaikan bagi suatu kaum maka dijadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang bijaksana & dijadikan ulama-ulama mereka menangani hukum & peradilan. 

Juga Allah jadikan harta-benda di tangan orang-orang yang dermawan. Namun, jika Allah menghendaki keburukan bagi suatu kaum maka Dia menjadikan pemimpin-pemimpin mereka orang-orang yang berakhlak rendah. 

DijadikanNya orang-orang dungu yang menangani hukum & peradilan, & harta berada di tangan orang-orang kikir. (HR. Ad-Dailami)

6. Kami tidak mengangkat orang yang berambisi berkedudukan. (HR. Muslim)
 
7. Ada tiga perkara yang tergolong musibah yang membinasakan, yaitu 
(1) Seorang penguasa bila kamu berbuat baik kepadanya, dia tidak mensyukurimu, & bila kamu berbuat kesalahan dia tidak mengampuni; 
(2) Tetangga, bila melihat kebaikanmu dia pendam (dirahasiakan / diam saja) tapi bila melihat keburukanmu dia sebarluaskan; 
(3) Isteri bila berkumpul dia mengganggumu (di antaranya dengan ucapan & perbuatan yang menyakiti) & bila kamu pergi (tidak di tempat) dia akan mengkhianatimu. (HR. Ath-Thabrani)

8. Allah melaknat penyuap, penerima suap & yang memberi peluang bagi mereka. (HR. Ahmad)
 
9. Akan datang sesudahku penguasa-penguasa yang memerintahmu. Di atas mimbar mereka memberi petunjuk & ajaran dengan bijaksana, tetapi bila telah turun mimbar mereka melakukan tipu daya & pencurian. Hati mereka lebih busuk dari bangkai. (HR. Ath-Thabrani)

l0. Jabatan (kedudukan) pada permulaannya penyesalan, pada pertengahannya kesengsaraan (kekesalan hati) & pada akhirnya azab pada hari kiamat. (HR. Ath-Thabrani)
 
Keterangan:
Hal tersebut karena dia menyalah gunakan jabatannya dengan berbuat yang zhalim & menipu (korupsi dll).

11. Aku mendengar Rasulullah Saw memprihatinkan umatnya dalam enam perkara: 
(1) diangkatnya anak-anak sebagai pemimpin (penguasa); 
(2) terlampau banyak petugas keamanan; 
(3) main suap dalam urusan hukum; 
(4) pemutusan silaturahmi & meremehkan pembunuhan; 
(5) generasi baru yang menjadikan Al Qur'an sebagai nyanyian; 
(6) Mereka mendahulukan atau mengutamakan seorang yang bukan paling mengerti fiqih & bukan pula yang paling besar berjasa tapi hanya orang yang berseni sastra lah. (HR. Ahmad)

12. Barangsiapa diserahi kekuasaan urusan manusia lalu menghindar (mengelak) melayani kaum lemah & orang yang membutuhkannya maka Allah tidak akan mengindahkannya pada hari kiamat. (HR. Ahmad)

13. Khianat paling besar adalah bila seorang penguasa memperdagangkan rakyatnya. (HR. Ath-Thabrani)
 
14. Menyuap dalam urusan hukum adalah kufur. (HR. Ath-Thabrani & Ar-Rabii')
 
15. Barangsiapa tidak menyukai sesuatu dari tindakan penguasa maka hendaklah bersabar. Sesungguhnya orang yang meninggalkan (membelot) jamaah walaupun hanya sejengkal maka wafatnya tergolong jahiliyah. (HR. Bukhari & Muslim)
 
16. Jangan bersilang sengketa. Sesungguhnya orang-orang sebelum kamu bersilang sengketa (cekcok, bermusuh-musuhan) lalu mereka binasa. (HR. Ahmad)
 
17. Ka'ab bin 'Iyadh Ra bertanya, "Ya Rasulullah, apabila seorang mencintai kaumnya, apakah itu tergolong fanatisme?" 

Nabi Saw menjawab, "Tidak, fanatisme (Ashabiyah) ialah bila seorang mendukung (membantu) kaumnya atas suatu kezaliman." (HR. Ahmad)
 
18. Kaum muslimin kompak bersatu menghadapi yang lain. (HR. Asysyihaab)
 
19. Kekuatan Allah beserta jama'ah (seluruh umat). Barangsiapa membelot maka dia membelot ke neraka. (HR. Tirmidzi)
 
20. Semua kamu adalah pemimpin & bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir) pemimpin & bertanggung jawab atas rakyatnya. Seorang suami pemimpin dalam keluarganya & bertanggung jawab atas kepemimpinannya. 

Seorang isteri pemimpin & bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta ayahnya. (HR. Bukhari & Muslim)

21. Barangsiapa membaiat seorang imam (pemimpin) & telah memberinya buah hatinya & jabatan tangannya maka hendaklah dia taat sepenuhnya sedapat mungkin. (HR. Muslim)
 
22. Akan terlepas (kelak) ikatan (kekuatan) Islam, ikatan demi ikatan. Setiap kali terlepas satu ikatan maka orang-orang akan berpegangan kepada yang lainnya. Yang pertama kali terlepas ialah hukum & yang terakhir adalah shalat. (HR. Ahmad & Al Hakim)
 
23. Hendaklah kamu mendengar, patuh & taat (kepada pemimpinmu), dalam masa kesenangan (kemudahan & kelapangan), dalam kesulitan & kesempitan, dalam kegiatanmu & di saat mengalami hal-hal yang tidak menyenangkan sekalipun keadaan itu merugikan kepentinganmu. (HR. Muslim & An-Nasaa'i)

24. Sesungguhnya umatku tidak akan bersatu dalam kesesatan. Karena itu jika terjadi perselisihan maka ikutilah suara terbanyak. (HR. Anas bin Malik)

25. Dua orang lebih baik dari seorang & tiga orang lebih baik dari dua orang, & empat orang lebih baik dari tiga orang. Tetaplah kamu dalam jamaah. Sesungguhnya Allah Azza wajalla tidak akan mempersatukan umatku kecuali dalam petunjuk (hidayah) (HR. Abu Dawud) 

[1100 Hadits Terpilih (Sinar Ajaran Muhammad) - Dr. Muhammad Faiz Almath – GIP; HaditsWeb]



0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi