Jumat, 06 Februari 2015

Hijab Menuntun


Amirah Bouraba mengenal Islam saat usianya 15. Di usia tersebut biasanya remaja mulai tertarik lawan jenisnya, pacaran, & aktifitas lainnya.

Ketertarikan pada Islam, dimulai saat berteman dengan kawan dari Asia. Waktu itu, tahun terakhir di sekolah menengah atas. Banyak teman anak Asia & salah 1, sahabatnya.

Amirah tak pernah menanyakan latar belakang agama mereka karena tak begitu peduli latar belakang agama seseorang.

Satu hari, ia diberitahu sahabatnya itu mengenakan hijab. Amirah terkejut, ia tak menyangka sahabatnya muslim. Perasaan terkejutnya, berubah menjadi tertarik.

Itu membuka mata Amirah. Di luar sana ada orang yang begitu yakin menjalankan agamanya. Tidak membuang waktu & uang sia-sia.

Amirah mencari informasi Islam di internet. Ia tidak langsung mengiyakan semua informasi yang didapatnya. Butuh waktu, mengetahui semua tentang Islam.

Saat ia belanja di sebuah mall, melewati kios dakwah. Ia menghampiri kios itu & berbincang-bincang dengan penjaganya.

Penjaga itu mengundang Amirah ke rumahnya, bertemu istrinya. Rupanya, pria itu ingin Amirah berbincang lebih leluasa dengan sesama wanita. Ia pun setuju & waktu disepakati.

Di hari pertemuan, ia berdebar. Tak tahu mengapa. Mungkin karena mereka belum pernah bertemu sebelumnya. Mungkin tak tahu nanti bicara apa, berpakaian bagaimana & sebagainya.

Saat bertemu istri pria itu, ketakutannya lenyap. Wanita itu sangat ramah. Dia tersenyum & matanya menyejukkan. Wanita itu mengajak Amirah ke ruang keluarga & membuatkan teh.

Wanita itu bertanya, tentang pendapatnya soal Islam. 'Aku sangat menyukainya'. Wanita itu tersenyum & berkata 'Jadi tidak ada pertanyaan lagi?' Amirah hanya menganggukkan kepala.

Suami wanita itu masuk & berkata 'Apa kita sudah siap?' Ia berkata dalam hati, siap untuk apa? Kemudian istrinya menoleh kepaanya & berkata 'Apa kamu mau mengucapkan syahadat sekarang?' Tertegun, kemudian tersenyum & berkata 'Ya, aku siap'.

Suami wanita itu mengambil Alquran. Dia memberitahu Amirah. Pertama, dia akan membaca sebuah surat & akan menjelaskan artinya. Setelah itu, Amirah mengucapkan kalimat syahadat.

"Wow, aku benar-benar tegang, bergetar & berkeringat. Setelah syahadat selesai, aku mulai bisa tenang & rileks," kenang wanita yang pernah kuliah Understanding Islam & Moslem di Oxford University, Inggris ini.

"Setelah itu, aku pulang & mandi seperti yang diinstruksikan kedua pasangan muslim itu."

Setelah muslim, ia banyak khawatir. Seperti apa yang harus dikatakan kepada keluarga & teman-teman, belajar bagaimana salat & hijab.

Seiring waktu, semua kekhawatiran itu bisa diatasi. Orangtuanya tidak terlihat terkejut, teman-temannya malah memberinya hadiah & mendukung keputusannya.

Ia akhirnya menikah dengan pria muslim yang menjadi teman kerjanya & menolongnya menguatkan keputusannya berhijab. [disalin dari: http://bit.ly/1Lh5gXx] 
====================
Dia memberi Petunjuk. Allah Berfirman:
Orang-orang yang kurang akalnya di antara manusia akan berkata: "Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kiblatnya (Baitulmakdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?" Katakanlah: "Kepunyaan Allah-lah timur & barat; Dia memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.” [2:142] Pemberi Karunia. Allah Berfirman:
“(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."” [3:8] Cayaha Terang Benderang. Allah Berfirman:“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu, (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur'an).” [4:174]




0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi