Selasa, 01 Maret 2016

Kisah Umar & Wanita tua

Ketika Umar baru pulang dari Syam menuju Madinah, ia menyelinap melakukan inspeksi ke pinggiran kota ..

Bertemulah ia dengan seorang wanita tua. Perlahan, Umar menghampirinya. Lalu, terjadilah dialog di antara keduanya. 

Wanita tua itu, tidak mengenali orang di hadapannya adalah Umar bin Khattab.

Peta Madinah, Arab Saudi



Wanita,
"Bagaimana kabar Umar bin Khattab? "

Umar, 
"Umar baru saja pulang dari Syam dalam keadaaan sehat."

Wanita, 
"Semoga Allah tidak memberikan Umar kebaikan. "

Umar, 
"Kenapa begitu... ?"

Wanita, 
"Karena dia belum pernah memberi saya santunan walaupun satu dirham, sedangkan orang-orang telah mendapatkannya.. "

Umar,
"Mungkin Umar tidak mengetahui keberadaanmu di tempat terpencil ini."

Wanita, 
"Subhanalllah. 
Demi Allah sunggguh TIDAK PANTAS bagi seorang yang menjabat khalifah, sementara ia tidak mengetahui keadaaan rakyatnya di pelosok timur & baratnya."

Umar kemudian tersentak & menangis. 
Kemudian ia berkata kepada dirinya,

"Sungguh celaka engakau wahai Umar. 
Semua orang yang ada di dunia ini lebih fakih darimu termasuk wanita ini."

Umar, 
"Wahai wanita mau tidak jika aku beli kesalahan Umar terhadapmu dengan sejumlah uang?
.... saya kasihan jika kelak Umar masuk neraka karena kedzalimannya terhadapmu. "

Wanita, 
"Jangan engkau bercanda, yarhamukallah.."

Umar, 
"Saya tidak sedang bercanda, saya serius.."

Kemudian, Umar menebus keluhan kedzaliman itu dengan uang sebesar 25 dinar.

Tiba tiba, datanglah Ali bin Abi Thalib & Abdullah bin Mas'ud.

Keduanya berkata, 
"Asaalamulaika wahai amirul mukminin."

Wanita itupun meletakkan tangannya di atas kepalanya, memukulinya & mengatakan, 

"Duhai celakanya diriku..aku telah memaki Amirul mukminin. "

Umar berkata, 
"Tidak apa apa wahai fulanah..semoga Allah merahmatimu.."

Kemudian, Umar meminta secarik kulit untuk ditulis sebagai bukti, akan tetapi tdk ada didapati. Kemudian Umar menyobek tambalan bajunya & menulis di atasnya,

"Bismillahirrahmanirrahim. 
Ini adalah bukti pembelian Umar bin Khattab atas aduan kezaliman seorang wanita fulanah yang terjadi sejak memangku kekhilafahan hingga sekarang ini dengan harga 25 dinar dengan konsekuensi wanita ini tidak akan mempertanyakannya di hadapan Allah pada hari Mahsyar & Umar berlepas diri darinya,"

Dengan disaksikan oleh Ibnu Mas'ud & Ali bin Abi Thalib.

Sebuah tampuk kepemimpinan bukanlah tahta empuk yang dibanggakan, akan tetapi amanah yang akan dipertanyakan..

Pantaslah saat itu bumi dipenuhi kesejahteraan & kemakmuran karena hati pemimpinnya penuh rasa Takut kepada Allah & hari akhir, & pantaslah hari ini....
[Ust Maman Surahman, Lc]

0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi