Rabu, 25 Desember 2013

Felix Siauw: 3 Pertanyaan

[DQ SSugema; http://info-muallaf-baru.blogspot.com]

[felixsiauw.com]
“Jika kamu masih mempunyai banyak pertanyaan, maka kamu belum dikatakan beriman, Iman adalah percaya apa adanya, tanpa reserve”.


Begitulah kira-kira suatu pernyataan yang akan selalu saya ingat di dalam hidup saya. Waktu itu saya masih seorang penganut Kristen Katolik berusia 12 tahun, yang banyak sekali pertanyaan di dalam hidup saya.

Diantara pertanyaan-pertanyaan itu, 3 pertanyaan yang paling besar adalah: Darimana asal kehidupan ini, Untuk apa adanya kehidupan ini, & akan seperti apa akhir kehidupan ini.

Dari 3 pertanyaan tersebut, muncullah pertanyaan-pertanyaan turunan, 

“Kenapa tuhan pencipta kehidupan ini ada 3, tuhan bapa, putra & roh kudus? Darimana asal tuhan bapa?”, atau “Mengapa tuhan bisa disalib & dibunuh lalu mati, lalu bangkit lagi?”. 

Jawaban-jawaban itu selalu akan mendapatkan jawaban yang mengambang & tak memuaskan.

Ketidakpuasan lalu mendorong mencari jawaban di dalam Al-Kitab. Kitab yang datang dari tuhan, yang saya pikir waktu itu, bisa memberikan jawaban. Sejak saat itu, mulailah mempelajari isi Al-Kitab yang belasan tahun tidak pernah saya buka secara sadar & sengaja.

Betapa terkejutnya saya, setelah sedikit berusaha memahami & mendalami Al-Kitab, saya baru saja mengetahui pada saat itu jika 14 dari 27 surat dari Injil Perjanjian Baru ternyata ditulis manusia. Saya hampir tidak percaya, lebih dari setengah isi kitab yang katanya kitab tuhan ditulis manusia. Yaitu Santo Paulus.

Lebih terkejut lagi, ketika saya mengetahui bahwa sisa kitab lainnya juga merupakan tulisan tangan manusia, setelah wafatnya Yesus. Sederhananya, Yesus pun tidak mengetahui apa isi Injilnya.

Lebih dari itu semua, konsep trinitas yang menyatakan tuhan itu 3 dalam 1 & 1 dalam 3 (Bapa, Anak, & Roh Kudus) yang merupakan inti ajaran Kristen pun, ternyata adalah hasil konggres di kota Nicea pada 325 M.

[google.com]
Ketika proses mencari jawaban di dalam Al-Kitab pun, saya menemukan sangat sedikit sekali keterangan yang diberikan di dalam Al-Kitab tentang kehidupan setelah mati, hari kiamat & asal usul manusia.

Setelah proses pencarian jawaban di dalam Al-Kitab itu, saya memutuskan: agama yang saya anut tidaklah pantas dipertahankan atau diseriusi. Karena, tidak memberikan jawaban atas pertanyaan mendasar. Juga, tidak memberikan pedoman & solusi dalam menjalani hidup ini.

Sejak saat itu, saya memutuskan tidak beragama. Tetapi percaya Tuhan. Saya mengambil kesimpulan, semua agama tidak ada yang benar. Karena sudah diselewengkan penganutnya seiring dengan waktu.

Saya menganggap, semua agama sama, tidak ada yang benar & tidak ada yang salah. Saya juga berpandangan, Tuhan laksana matahari, para nabi dengan agamanya masing-masing adalah bulan yang memantulkan cahaya matahari, & pemantulan itu tidak ada yang sempurna, sehingga agama pun tidak ada yang sempurna. Tanpa sadar waktu itu saya masuk ke dalam ideologi sekular. Menjadilah saya manusia yang sinkretis & pluralis.

Tetapi, semua pandangan itu berubah 5 tahun kemudian, ketika saya memasuki semester ke 3. Saya kuliah di salah 1 PTN. Saya menemukan bahwa, teori saya bahwa semua agama itu sama, hancur samasekali. Dengan adanya realitas baru yang saya dapatkan.

Lewat pertemuan dengan seorang ustadz muda aktivis gerakan da’wah Islam internasional, perkenalan saya dengan al-Qur’an dimulai. Diskusi itu bermula dari perdebatan saya dengan seorang teman, tentang kebenaran. Dia berpendapat bahwa kebenaran ada di dalam al-Qur’an. Sedangkan saya, belum mendapatkan kebenaran. Sehingga, dipertemukanlah saya dengan ustadz muda ini untuk berdiskusi lebih lanjut.

Setelah bertemu & berkenalan dengan ustadz muda ini, saya lalu bercerita tentang pengalaman hidup saya. Termasuk ke 3 pertanyaan hidup saya yang paling besar.

Kami lalu berdiskusi & mencapai suatu kesepakatan tentang adanya Tuhan pencipta alam semesta. Adanya Tuhan, atau Sang Pencipta memanglah sesuatu yang tidak bisa disangkal & dinafikkan bila kita benar-benar memperhatikan sekeliling kita.

Lalu, saya bertanya pada ustadz muda itu

[google.com]
“Saya yakin Tuhan itu ada, & saya berasal dari-Nya, tapi masalahnya ada 5 agama yang mengklaim mereka punya petunjuk bagi manusia untuk menjalani hidupnya. Yang manakah lalu yang bisa kita percaya?!”.

Ustadz muda itu berkata
“Apapun diciptakan pasti mempunyai petunjuk tentang caranya bekerja”, lalu dia menambahkan “Begitupun juga manusia, masalahnya, yang manakah kitab petunjuk yang paling benar & bisa membuktikan diri kalau ia datang dari Sang Pencipta atau Tuhan yang Maha Kuasa” lalu diapun membacakan suatu ayat dalam al-Qur’an:

Kitab (Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa [al-Baqarah 2:2]

Ketika saya membaca ayat ini, saya terpesona dengan ketegasan & kejelasan serta ketinggian makna kitab itu. Mengapa penulis kitab itu berani menuliskan seperti itu?.

Seolah membaca pikiran saya, ustadz itu melanjutkan “kata-kata ini adalah hal yang sangat wajar bila penulisnya bukanlah manusia, ciptaan yang terbatas, Melainkan Pencipta. Not creation but The Creator. Bahkan al-Qur’an menantang manusia untuk mendatangkan yang semacamnya!”

Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Quran yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al Quran itu & ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu orang-orang yang benar [al-Baqarah 2:23]

Waktu itu saya membeku, pikiran saya bergejolak, seolah seperti jerami kering yang terbakar api. Dalam hati saya berkata


“Mungkin inilah kebenaran yang selama ini saya cari!”.

[google.com]
Tetapi waktu itu ada beberapa keraguan yang menyelimuti diri saya, belum mau mengakui bahwa memang al-Qur’an adalah suatu kitab yang sangat istimewa, yang tiada seorangpun yang bisa mendatangkan yang semacamnya. Lalu saya bertanya lagi

“Lalu mengapa agama yang sedemikian hebat malah terpuruk, menjadi pesakitan, hina & menghinakan dirinya sendiri?”.

Dengan tersenyum & penuh ketenangan ustadz muda itu menjawab

“Islam tidak sama dengan Muslim. Islam sempurna, mulia & tinggi, tidak ada satupun yang tidak bisa dijelaskan & dijawab dalam Islam. Muslim akan mulia, tinggi juga hebat. Dengan 1 syarat, mereka mengambil Islam secara kaffah (sempurna) dalam kehidupan mereka”

“Jadi maksud ustadz, muslim yang sekarang tidak atau belum menerapkan Islam secara sempurna?!” sata menyimpulkan.

“Ya, itulah kenyataan yang bisa Anda lihat”, tegas ustadz muda itu.

Lalu saya dijelaskan panjang lebar tentang maksud, Islam berbeda dengan Muslim. Penjelasan itu sangat luar biasa, sehingga memperlihatkan bagaimana sistem Islam kaffah bekerja. Sesuatu yang belum pernah saya dengar tentang Islam sampai saat itu, sesuatu yang tersembunyi (atau sengaja disembunyikan) dari Islam selama ini.

Saat itu, saya sadar betul kelebihan & kebenaran Islam. Hanya saja selama ini saya membenci Islam karena saya hanya melihat muslimnya bukan Islam. Hanya melihat sebagian dari Islam bukan keseluruhan.

Akhirnya, ke-3 pertanyaan besar saya selama ini, terjawab dengan sempurna. Saya berasal dari Sang Pencipta & itu adalah Allah SWT. Saya hidup untuk beribadah (secara luas) kepada-Nya, karena itulah perintah-Nya yang tertulis didalam al-Qur’an. Dan al-Qur’an dijamin datang dari-Nya karena tak ada seorangpun manusia yang mampu mendatangkan yang semacamnya.

Setelah hidup ini berakhir, kepada Allah saya akan kembali & membawa perbuatan ibadah saya selama hidup & dipertanggungjawabkan kepada-Nya sesuai aturan yang diturunkan oleh Allah. Setelah yakin & memastikan untuk jujur pada hasil pemikiran saya. Saya memutuskan:

“Baik, kalau begitu saya akan masuk Islam!”

Saya tahu, saya akan menemui banyak sekali tantangan ketika memutuskan ini. Saya memiliki lingkungan yang tendensius kepada Islam & saya yakin keputusan ini tidak akan membuat mereka senang. Tapi bagaimana lagi, apakah saya harus mempertahankan perasaan & kebohongan dengan mengorbankan kebenaran yang saya cari selama ini?!

“Tidak, sama sekali tidak”, saya memastikan pada diri saya sendiri lagi. Artinya walaupun tantangan di depan mata, saya yakin bahwa Allah, yang memberikan saya semuanya inilah yang pantas & harus didahulukan.

Setelah menemukan Islam, saya menemukan ketenangan sekaligus perjuangan. Ketenangan pada hati & pikiran karena kebenaran Islam. Dan perjuangan karena banyak muslim yang masih terpisah dengan Islam & tidak mengetahui hakikat Islam seperti yang saya ketahui, kenikmatan Islam yang saya nikmati & bangga kepada Islam seperti saya bangga kepada Islam.

Dan mudah-mudahan, sampai akhir hidup saya & keluarga saya, kami akan terus di barisan pembela Islam yang terpercaya. Janji Allah sangat jelas, & akan terbukti dalam waktu dekat. Allahuakbar!


Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu & mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, & sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, & dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. & barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik [QS an-Nuur 24: 55]

[google.com]
Terimakasih Allah SWT, telah memberiku al-Qur’an & taufik. Terimakasih wahai rasulullah Muhammad saw. atas kasih sayang & perjuangannya.



Terimakasih untuk Mami yang telah melahirkan & mengasuh serta membesarkanku. Papi atas pelajaran nalar & kritisnya sehingga aku bisa menemukan Islam. al-Ustadz Fatih Karim atas kesabaran & persaudaraanya. al-Ustadz Ahmad Muhdi atas kritik & perhatiannya. Ummi Iin atas percaya & penurutnya. Teman-teman HDHT, terimakasih atas bimbingannya ! (sumber: felixsiauw.com)

Beberapa video dakwah Ustaz Felix Siauw dapat dilihat disini, atau klik disini, atau disini.

-----------------------------------

Kami tidak membeda-bedakan. Allah berfirman, "Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah & apa yang diturunkan kepada kami, & apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub & anak cucunya, & apa yang diberikan kepada Musa & Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka & kami hanya tunduk patuh kepada-Nya"." [2:136]
Cahaya Tuhan. Allah berfirman, "Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata." [39:22]
Hanya yang Dia kehendaki. Allah berfirman, "Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an & As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah)." [2:269]
Hanya Allah pemberi petunjuk. Allah berfirman, "Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk, akan tetapi Allah-lah yang memberi petunjuk (memberi taufik) siapa yang dikehendaki-Nya. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah), maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. 
Dan janganlah kamu membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridaan Allah. Dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikit pun tidak akan dianiaya (dirugikan)." [2:272]
Melapangkan dadanya. Allah berfirman, "Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman." [6:125]

0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi