Senin, 06 Januari 2014

Bunda Maria. Ibu Isa Al-Masih 'Yesus Kristus'

BERITA: Peneliti duga Bunda Maria tak perawan


Yesus Kristus & Bunda Maria menjadi sosok tak henti diperbincangkan bangsa barat. Mereka tak hentinya bertanya soal kebenaran cerita tentang sang juru selamat. Lainnya meragukan tanpa henti, & sebagian malah menghujat cerita soal Yesus mengada-ada.

Dilansir dari communities.washingtontime.com (20/12), asalan keraguan ini sederhana yakni sejarah perjanjian baru banyak ditemukan ketidak cocokan soal Yesus dengan perjanjian lama. Dalam perjanjian baru Yesus bukan anak Tuhan melainkan penyelamat semua umat manusia.

Ini telah puluhan tahun menjadi tujuan akademisi & ahli sejarah demi melacak kehidupan Yesus secara ilmiah. Dengan kemajuan teknologi hal ini sangat memungkinkan meski kontroversial. Salah satu lelaki hampir separuh hidupnya menulis soal Yesus & warisannya yakni Richard Carrier seorang ahli sejarah Amerika Serikat salah satu buku karyanya berjudul Pertanyaan untuk Sejarah Yesus.

Bicara Yesus juga tidak lepas dari ibunya, Bunda Maria diyakini sebagai perawan. Wacana perawan dalam Katolik tidak ada dalam tulisan-tulisan awal dari surat-surat Paulus yakni 48 - 60 Masehi. Namun keperawanan baru muncul di Injil Matius & Lukas yang ditulis pada 90 - 100 Masehi, atau tujuh dekade setelah kematian Yesus. Banyak ahli sejarah berpendapat perawan melahirkan merupakan awal kekristenan untuk masalah teologis yakni dosa asal.

"Dengan kata lain jika manusia dilahirkan dalam dosa maka satu-satunya bagi Yesus menghindari nasib sama yakni dilahirkan dari batasan kenormalan. Katolik Roma mengambil gagasan menyatakan Maria seorang perawan. Ini mengada-ada," ujar Carrier.

Carrier melakukan penelitian hasil perbandingan kitab & menyimpulkan Maria tidak lah perawan saat melahirkan Yesus. Dia mempunyai saudara lelaki & perempuan. [Ardini Maharani; 23 12 2013; merdeka.com]

----------------

Ilmu dari Yang Maha Tahu:
maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.
 Maryam berkata: "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa". Ia (Jibril) berkata: "Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci". 
Maryam berkata: "Bagaimana akan ada bagiku seorang anak laki-laki, sedang tidak pernah seorang manusia pun menyentuhku & aku bukan (pula) seorang pezina!" Jibril berkata: "Demikianlah. Tuhanmu berfirman: "Hal itu adalah mudah bagi-Ku; & agar dapat Kami menjadikannya suatu tanda bagi manusia & sebagai rahmat dari Kami; & hal itu adalah suatu perkara yang sudah diputuskan." 
Maka Maryam mengandungnya, lalu ia menyisihkan diri dengan kandungannya itu ke tempat yang jauh. Maka rasa sakit akan melahirkan anak memaksa ia (bersandar) pada pangkal pohon kurma, ia berkata: "Aduhai, alangkah baiknya aku mati sebelum ini, & aku menjadi sesuatu yang tidak berarti, lagi dilupakan".  
Maka Jibril menyerunya dari tempat yang rendah: "Janganlah kamu bersedih hati, sesungguhnya Tuhanmu telah menjadikan anak sungai di bawahmu.  Dan goyanglah pangkal pohon kurma itu ke arahmu, niscaya pohon itu akan menggugurkan buah kurma yang masak kepadamu.  
Maka makan, minum & bersenang hatilah kamu. Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: "Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang Manusia pun pada hari ini".
Maka Maryam membawa anak itu kepada kaumnya dengan menggendongnya. Kaumnya berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya kamu telah melakukan sesuatu yang amat mungkar. Hai saudara perempuan Harun, ayahmu sekali-kali bukanlah seorang yang jahat & ibumu sekali-kali bukanlah seorang pezina", maka Maryam menunjuk kepada anaknya.
Mereka berkata: "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang masih dalam ayunan?" Berkata Isa: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku Al Kitab (Injil) & Dia menjadikan aku seorang nabi. & Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana saja aku berada, & Dia memerintahkan kepadaku (mendirikan) shalat & (menunaikan) zakat selama aku hidup; & berbakti kepada ibuku, & Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. 
Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal & pada hari aku dibangkitkan hidup kembali". Itulah Isa putra Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.” [19:17-34]

0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi