Jumat, 17 Januari 2014

Indriana Purnamawati: Ibu Meninggal Saat Belajar Shalat

Meski dimarahi ayah, Indriana Purnamawati tetap pada keyakinan barunya sebagai Muslimah. Nina, sapaan akrabnya pun mencari pembelaan kepada kakaknya yang telah menjadi mualaf juga karena menikah dengan orang Islam.

Hanya, dia berbeda dengan sang kakak, yang sama sekali tidak tahu esensi Islam. Tak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang ia ajukan. Kakaknya ini hanya ikut-ikutan shalat, seperti pasangannya. Namun, tidak mengetahui ilmu-ilmu Islam.


“Berbeda dengan saya. Kalau saya mempelajari dulu, tahu ilmunya, baru belajar shalat & memutuskan masuk Islam,” ujar Nina.

Nina merasa jalan Islam yang ia pilih ini sudah sangat tepat & ia mantap. Karena, muncul dari keinginan sendiri. Sebelumnya, ia telah banyak mendulang informasi & ilmu dari buku-buku & bertanya kepada orang-orang yang bisa memberikan jawaban. Jadi, ia Islam benar-benar karena kemauan sendiri. Tanpa paksaan & bukan ikut-ikutan.

Setelah Islam, banyak perubahan besar yang terjadi. Jika mau melakukan sesuatu, ia akan banyak berpikir terlebih dahulu, akibatnya apa nanti & dihubungkan dulu dengan hukum Islam. Selain itu, ia selalu mengambil hikmah dalam setiap apa yang telah dilakukannya. “Saya selalu merasa disayang Allah,” kata Nina.

Meski mendapatkan kecaman & dihadapkan pada amarah bapaknya karena pindah agama, Nina mantap memilih Islam. Ketika ia dimarahi, ia diam, tak membantah ataupun balas membentak orang tuanya.

Perilakunya tidak berubah. Tetaplah Nina yang baik hati, cerdas, & manis. Akhlaknya kian bagus. Inilah yang membuat keluarganya yang lain tertarik Islam. 

“Alhamdulillah, akhirnya semua keluarga saya jadi Islam. Bahkan, ibu saya memutuskan menjadi mualaf & langsung ngebut belajar shalat & agama di sisa usianya. Ia meninggal saat sedang ingin shalat, sudah mengenakan mukena, namun tiba-tiba ambruk & meregang nyawa,” kata Nina.  

Nina merasa menjadi orang baru dengan pandangan hidup baru yang lebih nyaman baginya. Meski begitu, ia tetap menghormati orang-orang di sekelilingnya yang mempunyai pandangan sendiri-sendiri.

Ketika lama tak bertemu kawan lama, banyak yang kaget melihat penampilannya. Sekarang berjilbab. “Tapi, alhamdulillah hubungan kami tetap baik, hubungan sosial tetap terjaga, apa pun kepercayaan yang kamu anut,” ujarnya. [14010034; 10 1 2014; RB Suryaningsih; republika]

---------------

Pertolongan Allah & kemurahanNya lah, yang menyebabkan manusia berbondong-bondong masuk agama Allah. Agama yang haq. Agama semua nabi & rasul. Mulai Adam, Nuh, Ibrahim, Musa, Dawud, Sulaiman, Yahya, Yesus Kristus, & terakhir Muhammad SAW.

Maka, kita bertasbih memuji Allah & mohon ampun. Kepada Allah yang Maha Pengampun.

Allah berfirman, “Apabila telah datang pertolongan Allah & kemenangan. Dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong,maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu & mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima tobat.” [110:1-3]

Quran diturunkan agar menjadi petunjuk semua manusia. Bukan hanya muslim. Muslim harus mengabarkan, inilah Kitab Allah terakhir. Berisi kabar gembira & peringatan. Kabar gembira adanya kehidupan abadi di surga. Dan, peringatan bagi yang menolak peringatan. Alangkah berat resikonya. Itu pasti.

Tidak ada pilihan bagi manusia, kecuali menerima, bagi yang ingin selamat. Sebelum menerima wahyu, nabi pun tidak mengetahui apa itu Al-Kitab apa itu iman. Dan hanya Allah lah yang memberi petunjuk. Cahaya, kepada jalan yang lurus.

Ayo baca Quran. Quran untuk semua manusia. Bagi yang belum pandai, atau bisa Arabnya, baca terjemahan Indonesia saja. Quran sudah dimudahkan, agar mudah dipelajari semua orang.

Seolah-olah Allah langsung bicara sendiri dengan kita. Al-Quran menggunakan kalimat langsung, orang pertama. Mohon petunjuklah hanya kepadaNya. Hanya Dialah pemberi petunjuk yang benar. Mohonlah. Bacalah Quran.

Allah berfirman, “Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Qur'an) & tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” [42:52] 
Kepahaman Quran, akan Allah berikan. Hanya Allahlah pemberi anugerah & hidayah. 
Allah berfirman, “Allah menganugrahkan al hikmah (kefahaman yang dalam tentang Al Qur'an & As Sunnah) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barang siapa yang dianugrahi al hikmah itu, ia benar-benar telah dianugrahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” [2:269] 
Atas kehendak & kemurahan Allah lah petunjuk itu. Bagi yang mendapat bimbingan, Allah melapangkan dadanya, untuk memeluk Islam. Jangan sampai ditimpakan siksa, karena tidak beriman.

Milik Dialah langit & bumi. Semua akan kembali kepadaNya. Suka atau tidak, siap atau tidak, percaya atau menolak. Karena, hanya Allah mutlak, pasti, pemilik semua ini. Dia yang Maha Hebat. Tiada sekutu bagiNya. 

Allah berfirman, “Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” [6:125]

0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi