Sabtu, 11 Januari 2014

Keutamaan Umar bin al-Khattab



Umar bin Khattab. Adalah khalifah yang sangat terkenal. Perjalanan hidupnya adalah teladan yang diikuti. Kepemimpinannya, adalah yang diimpikan. Banyak orang saat ini memimpikan, kiranya Umar hidup di zaman ini & memipin umat yang tengah kehilangan jati diri.

Ada beberapa orang, yang tidak menyukai khalifah mulia ini. Mereka mengatakan al-Faruq telah mencuri haknya Ali. Menurut mereka, Ali bin Abi Thalib lebih layak & lebih pantas dibanding Umar untuk menjadi khalifah pengganti Nabi.

Berangkat dari klaim itu, mulailah mereka melucuti kemuliaan & keutamaan Umar. Membuat berita-berita palsu, demi rusaknya citra amirul mukminin Umar bin Khattab. Mereka puja orang yang memusuhinya & pembunuhnya pun digelari pahlawan bangsa.

Berikut ini cuplikan kabar-kabar ilahi, yang bercerita keutamaan, kemuliaan, & kedudukan Umar bin Khattab. Seperti itulah ia layak diceritakan.

Nasab & Ciri Fisiknya
Ia adalah Umar bin al-Khattab bin Nufail bin Adi bin Abdul Uzza bin Riyah bin Abdullah bin Qurth bin Razah bin Adi bin Ka’ab bin Luai, Abu Hafsh al-Adawi. Ia dijuluki al-Faruq.

Ibunya bernama Hantamah binti Hisyam bin al-Mughirah. Ibunya adalah saudari tua Abu Jahal bin Hisyam.

Ia berperawakan tinggi. Kepala bagian depannya plontos, selalu bekerja dengan kedua tangannya, matanya hitam, & kulitnya kuning. Ada pula yang mengatakan kulitnya putih hingga kemerah-merahan. Giginya putih bersih & mengkilat. Selalu mewarnai janggutnya & merapikan rambutnya dengan inai (daun pacar) (Thabaqat Ibnu Saad, 3: 324).

Amirul mukminin Umar bin Khattab seorang yang sangat rendah hati & sederhana. Namun, ketegasannya dalam permasalahan agama adalah ciri khas yang kental melekat padanya. Ia suka menambal bajunya dengan kulit, & terkadang membawa ember di pundaknya, akan tetapi sama sekali tak menghilangkan ketinggian wibawanya.

Kendaraannya adalah keledai tak berpelana, hingga membuat heran pastur Jerusalem saat berjumpa dengannya. Umar jarang tertawa & bercanda, di cincinnya terdapat tulisan “Cukuplah kematian menjadi peringatan bagimu hai Umar.”

Keistimewaan & Keutamaannya
- Umar adalah Penduduk Surga Yang Berjalan di Muka Bumi

Diriwayatkan dari Said bin al-Musayyib bahwa Abu Hurairah berkata, ketika kami berada di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
“Sewaktu tidur aku bermimpi seolah-olah aku sedang berada di surga. Kemudian aku melihat seorang wanita sedang berwudhu di sebuah istana (surga), maka aku pun bertanya, ‘Milik siapakah istana ini?’ Wanita-wanita yang ada di sana menjawab, ‘Milik Umar.’ Lalu aku teringat dengan kecemburuan Umar, aku pun menjauh (tidak memasuki) istana itu.” Umar radhiallahu ‘anhu menangis & berkata, “Mana mungkin aku akan cemburu kepadamu wahai Rasulullah.”

Subhanallah! Kala Umar masih hidup di dunia bersama Rasulullah & para sahabatnya, namun istana untuknya telah disiapkan di tanah surga.

- Mulianya Islam dengan Perantara Umar

Dalam sebuah hadisnya Rasulullah pernah mengabarkan, betapa luasnya pengaruh Islam di masa Umar bin Khattab radhiallahu ‘anhu. Beliau bersabda,

“Aku bermimpi sedang mengulurkan timba ke dalam sebuah sumur yang ditarik dengan penggerek. Datanglah Abu Bakar mengambil air dari sumur tersebut satu atau dua timba & dia terlihat begitu lemah menarik timba tersebut, -semoga Allah Ta’ala mengampuninya-.

Setelah itu datanglah Umar bin al-Khattab mengambil air sebanyak-banyaknya. Aku tidak pernah melihat seorang pemimpin abqari (pemimpin yang begitu kuat) yang begitu gesit. Sehingga, setiap orang bisa minum sepuasnya & juga memberikan minuman tersebut untuk onta-onta mereka.”

Abdullah bin Mas’ud mengatakan, “Kami menjadi kuat setelah Umar memeluk Islam.”

- Kesaksian Ali bin Abi Thalib Tentang Umar bin al-Khattab

Diriwayatkan dari Ibnu Mulaikah, dia pernah mendengar Abdullah bin Abbas berkata, “Umar radhiallahu ‘anhu ditidurkan di atas kasurnya (menjelang wafatnya), & orang-orang yang berkumpul di sekitarnya mendoakan sebelum dipindahkan –ketika itu aku hadir di tengah orang-orang tersebut-.

Aku terkejut, tatkala seseorang memegang kedua pundakku & ternyata ia adalah Ali bin Abi Thalib. Kemudian Ali berkata (memuji & mendoakan Umar seperti orang-orang lainnya),

“Engkau tidak pernah meninggalkan seseorang yang dapat menyamai dirimu & apa yang telah engkau lakukan. Aku berharap bisa menjadi sepertimu tatkala menghadap Allah Subhanahu wa Ta’ala. Demi Allah, aku sangat yakin bahwa Allah akan mengumpulkanmu bersama 2 orang sahabatmu (Rasulullah & Abu Bakar).

Aku sering mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Aku berangkat bersama Abu Bakar & Umar, aku masuk bersama Abu Bakar & Umar, & aku keluar bersama Abu Bakar & Umar.”

- Umar adalah Seorang yang Mendapat Ilham

Diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya di antara orang-orang sebelum kalian terdapat sejumlah manusia yang mendapat ilham. Apabila salah seorang umatku mendapakannya, maka Umarlah orangnya.”

Zakaria bin Abi Zaidah menambahkan dari Sa’ad dari Abi Salamah dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallambersabda, “Sesungguhnya orang-orang sebelum kalian dari Bani Israil ada yang diberikan ilham walaupun mereka bukan nabi. Jika salah seorang dari umatku mendapatkannya, maka Umarlah orangnya.”

- Wibawa Umar
Dari Aisyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya setan lari ketakutan jika bertemu Umar.”

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Umatku yang paling penyayang adalah Abu Bakar & yang paling tegas dalam menegakkan agama Allah adalah Umar.” (HR. Tirmidzi dalam al-Manaqib, hadits no. 3791)

Itu di antara keutamaan Umar bin al-Khattab, yang langsung diucapkan & dilegitimasi Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Semoga Allah meridhai Umar bin al-Khattab. [Sumber: al-Bidayah wa an-Nihayah; oleh Nurfitri Hadi; KisahMuslim.com]
====
Baca/lihat video Umar bin Khattab:




  1. Generasi Umar bin Khattab
  2. Khalifah Umar bin Khattab


0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi