Selasa, 11 Maret 2014

Menjaga Kebersihan Jiwa & Raga


tadabburQuran
Ust. Abdul Razaq
10032014Mutumanikam 67

Doa

Allah memberikan kenikmatan kepada manusia baik jasmani & rohani. Juga menyediakan manusia bagi kelangsungan hidupnya di bumi. Akan tetapi, ada yang berani membantah Allah. Membantahnya tanpa kitab, tanpa petunjuk, & tanpa ilmu.


Allah menjaga jasmani & rohani agar tetap bersih, fitrah. Seperti ketika lahir dari Rahim ibunya. Orangtuanyalah yang akan menjadikannya Yahudi, Nasrani atau Majusi.

Kenapa harus menjaga jasmani & rohani?
Karena, untuk menghadap Allah harus suci. Bagaimana cara membersihkannya?

Allah berfirman, “Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan) mu apa yang di langit & apa yang di bumi & menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir & batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk & tanpa Kitab yang memberi penerangan.” [31:20]

Itu agama yang lurus. Tidak ada perubahan pada fitrah. Hadapkanlah kepada agama Allah. Sayang, hanya sedikit manusia yang mengetahui. Kenapa? Karena, hanya sedikit manusia yang mau membaca, memahami, & mempraktekkan Quran. Petunjuk Allah yang selalu diminta ketika shalat “Tunjukilah kami jalan yang lurus,”.

Itulah kenapa, semua orang harus menyampaikan ‘perkataan yang paling baik’, Quran. Seperti firman Allah:

“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Allah); (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui,” [30:30]

Menjaga kesucian dengan mengikuti petunjuk. Seperti ketika anak lahir, setelah hari ke 7 dengan melakukan:
1.      Diberi nama
2.      Potong rambut
3.      Aqiqah, atau memotong kambing 2 ekor untuk anak laki-laki; 1 untuk perempuan

Anak lahir: bersih, suci. Seperti halnya Idul Fitri, kembali suci. Ketika jaman nabi dulu, para sahabat menangis ketika meninggalkan bulan Ramadhan. Karena, harus menunggu 1 tahun untuk datangnya hari istimewa, ‘Lailatul Qadr’. Padahal, belum tentu bisa bertemu. Itulah kenapa, menangis, sedih.
Cara menjaga jasmani & rohani

Cara menjaga jasmani Allah memerintahkan kotoran dalam badan. Seperti ketika bayi baru lahir.

Allah berfirman, “Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka & hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka & hendaklah mereka melakukan tawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” [22:29]

Seperti hadits riwayat Tirmizi berikut ini tentang kebersihan:

“Sesungguhnya Allah baik & menyukai kebaikan, bersih & menyukai kebersihan, murah hati & senang kepada kemurahan hati, dermawan & senang kepada kedermawanan. Karena itu bersihkanlah halaman rumahmu & jangan meniru-niru orang-orang Yahudi.” [HR. Tirmidzi]

Apa saja yang harus dijaga kebersihan fisiknya:
1.      Khitan
2.      Cukur rambut kemaluan
3.      Menggunting kumis
4.      Memotong kuku
5.      Mencabut bulu ketiak

Hadits di atas adalah riwayat Bukhari, seperti berikut ini:

“Fitrah manusia ada 5 yaitu dikhitan (disunat), mencukur rambut kemaluan, menggunting (merapikan) kumis, memotong kuku (kuku tangan & kaki) serta mencabuti bulu ketiak.” [HR. Bukhari]

Itu adalah yang dicontohkan baginda Rasulullah, kita ikuti agar memperoleh rahmat.

Allah berfirman, “Dan taatilah Allah & Rasul, supaya kamu diberi rahmat.” [3:132]

Kemudian, cara mensucikan rohani, bagaimana caranya?
Ngaji! Arabnya, Indonesianya, artinya, maksudnya, & kemudian mempraktekkan. Itulah petunjuk Allah, yang dimohonkan tiap shalat. Baca Quran. Atau dibacakan, agar jiwanya bersih, & hidupnya tidak tersesat. Siapa yang bisa membersihkan ‘penyakit hati’, kalau bukan Allah saja.

Allah berfirman, “Sungguh Allah telah memberi karunia kepada orang-orang yang beriman ketika Allah mengutus di antara mereka seorang rasul dari golongan mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat Allah, membersihkan (jiwa) mereka, & mengajarkan kepada mereka Al Kitab & Al Hikmah. Dan sesungguhnya sebelum (kedatangan Nabi) itu, mereka adalah benar-benar dalam kesesatan yang nyata.” [3:164]

Allah telah memberikan pelajaran melalui firmanNya. Juga memberi tahu, bahwa Quran adalah penyembuh penyakit yang ada dalam dada. Apa saja penyakit dalam dada?

Banyak, seperti: iri, dengki, hasad, hasut, was-was, khawatir, mudah menyerah, putus asa, fitnah, adu domba, marah, dll. Ini semua hanya Quran yang bisa menyembuhkan, agar diperoleh ketenangan jiwa ketika menghadap Ilahi.

“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu & penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada & petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Karunia & rahmat Allah mestinya membuat manusia gembira. Karena ini abadi, bukan hanya ketika di dunia, jua kelak di akhirat. Itu lebih baik dari apa-apa yang kita kumpul-kumpulkan di dunia. Sesuai kesengan manusia, akan tetapi itu semua akan musnah, hanya sementara.

Firman Allah “Katakanlah: "Dengan karunia Allah & rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Karunia Allah & rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".” [10:57-58]

Kemudian, bermohonlah kepada Allah dengan doa berikut ini:

“(Mereka berdoa): "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, & karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."” [3:8]

Janganlah manusia mengingkari Quran, itulah petunjuk bagi semua manusia. Manusia yang menolak Quran akan celaka. Karena Quran itu kitab yang mulia, petunjuk bagi manusia yang menharapkan kehidupan abadi. Surga.

Allah berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang mengingkari Al Qur'an ketika Al Qur'an itu datang kepada mereka, (mereka itu pasti akan celaka), & sesungguhnya Al Qur'an itu adalah kitab yang mulia.” [41:41]

Allahlah yang menciptakan penyakit, juga Allahlah yang mempunyai obatnya. Seperti kisah nabi Ayub, yang memperoleh cobaan sakit.

Allah berfirman, “& (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya: "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit & Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang".

Allah menyembuhkan nabi Ayub.

Allah berfirman, “Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya & Kami kembalikan keluarganya kepadanya, & Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami & untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah.” [21:83-84]

Kenapa harus bersih jiwa & raga?
Karena AllahMaha Bersih. Dan manusia menghadap Tuhannya dengan bersih. Allah menyambut manusia yang taat di surga, “& masuklah ke dalam surga-Ku”

Allah berfirman, “kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,” [26:89]

“Hai jiwa yang tenang.
Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridai-Nya.
Maka masuklah ke dalam jemaah hamba-hamba-Ku,
& masuklah ke dalam surga-Ku.” [89:27-30]



0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi