Rabu, 19 Maret 2014

Meraih Ampunan Allah


[Diterjemahkan Oleh: Abu Fatah Amrulloh dari Penjelasan Hadits Arba’in No. 42 Syaikh Shalih bin ‘Abdul Aziz Alu Syaikh hafizhohulloh
Murojaah: Ustadz Abu Ukasyah Aris Munandar]

Dan dari Anas bin Malik radhiallohu ‘anhu beliau berkata: Rosululloh shalallohu ‚alaihi wa sallam bersabda: “Allah SWT berfirman: ‘Wahai anak adam, sesungguhnya jika engkau berdoa & berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu & Aku tidak akan memperdulikannya lagi. Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi seluruh langit, kemudian engkau memohon ampun padaku, niscaya Aku akan mengampunimu.

Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan apapun niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula. (HR Tirmidzi, beliau berkata: “hadits ini hasan”) Wallohu a’lam, semoga sholawat tercurah pada nabi Muhammad.

Penjelasan:
Dari Anas ra. beliau berkata: Saya mendengar Rosululloh ¬SAW bersabda: [Allah SWT berfirman,’ Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau berdoa & berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu & Aku tidak akan memperdulikannya lagi] Yang dimaksud [“Anak Adam”] pada perkataan ini adalah seorang muslim yang mengikuti risalah rasul yang diutus kepadanya.

Maka orang-orang yang mengikuti risalah nabi Musa as. pada zamannya, maka dia termasuk orang yang diseru dengan panggilan ini. Orang-orang yang mengikuti risalah nabi Isa as. pada zamannya, maka dia juga termasuk orang yang diseru dengan panggilan ini.

Adapun setelah diutusnya Muhammad SAW, orang-orang yang mendapatkan balasan & keutamaan seperti yang disebutkan dalam hadits ini adalah mereka yang mengikuti Al Musthofa (Nabi Muhammad) SAW, beriman bahwa, risalah yang beliau bawa adalah penutup risalah para nabi. Mengakui kenabian & risalah yang beliau bawa & mengikuti petunjuk beliau SAW.

Allah jalla wa ‘ala berfirman pada hadits ini: [Wahai anak Adam, sesungguhnya jika engkau berdoa & berharap kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu & Aku tidak akan memperdulikannya lagi] Kalimat ini memiliki makna yang serupa dengan firman Allah jalla wa ‘ala:
قُلْ يَاعِبَادِي الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنفُسِهِمْ لاَتَقْنَطُوا مِن رَّحْمَةِ اللهِ إِنَّ اللهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ
“Katakanlah: “Hai hamba-hambaKu yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS Az Zumar: 53)

Jika seorang hamba melakukan perbuatan dosa kemudian segera bertaubat, berdoa kepada Allah jalla wa ‘ala agar Ia mengampuninya serta mengharapkan ampunan-Nya, maka Allah akan mengampuni dosa-dosanya selama dia bertaubat karena “Taubat itu menghapus dosa-dosa sebelumnya”.

Kemudian Allah jalla wa ‘ala berfirman pada hadits ini: “sesungguhnya jika engkau berdoa & berharap kepada-Ku”.

Kalimat ini menjelaskan bahwa doa disertai dengan harapan akan menyebabkan Allah mengabulkan permohonan ampun. Ada sebagian orang yang berdoa pada Robb-Nya dengan harapan yang lemah & tidak berhusnuzhon pada Robb-Nya padahal Rasululloh SAW telah bersabda,
”Allah SWT berfirman: ‘Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku pada-Ku maka hendaklah berprasangka pada-Ku sebagaimana dia kehendaki”.
Jika seorang hamba berdoa untuk memohon ampun atas segala dosa-dosanya maka hendaknya dia berdoa untuk memohon ampun pada Allah. Dengan berkeyakinan, Allah memiliki kemurahan yang sangat besar & berharap Allah akan mengampuni dosa-dosanya. Orang yang melakukan hal ini, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya.

Maka, jika seseorang telah memiliki rasa harap yang sangat besar pada Allah & yakin Allah akan mengampuninya, niscaya dia akan mendapatkan apa yang ia cari. Karena, besarnya rasa harap & prasangka yang baik, pada Allah.

Banyak ibadah-ibadah hati (ibadah qolbiyyah) yang harus dilakukan oleh pelaku dosa, ketika memohon ampun & bertaubat. Banyak ibadah-ibadah hati yang harus dilakukan, agar dosa diampuni sebagai karunia & kemuliaan Allah jalla wa ‘ala.

Kemudian Allah SWT berfirman:
“niscaya Aku akan mengampunimu”. Pengampunan (المغفرة) memiliki makna menutup bekas-bekas dosa di dunia & akhirat. Pengampunan tidak sama dengan menerima taubat, karena pengampunan memiliki makna menutup (ستر). Mengampuni sesuatu (غفر الشيء) memiliki makna menutup sesuatu (ستره).
Menutup dosa-dosa memiliki makna, Allah jalla wa ‘ala akan menutup dampak-dampak dosa di dunia & akhirat. Dampak di dunia adalah, balasan atas perbuatan dosa itu di dunia. Sedangkan di akhirat adalah, balasan atas perbuatan dosa tersebut di akhirat.

Barang siapa yang memohon ampun pada Allah jalla wa ‘ala, maka dia akan diampuni Allah. Barang siapa yang meminta Allah agar Ia menutupi dampak dosanya di dunia & akhirat, maka Allah akan menutupinya. Allah akan menutup dampak dosa-dosanya dengan tidak memberikan balasan atas dosanya di dunia & akhirat.

Kemudian Allah SWT berfirman:
“[Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi seluruh langit]. Dosa tersebut memenuhi langit (awan yang tinggi) karena jumlahnya yang banyak & bertumpuk-tumpuk.
Kemudian Allah SWT berfirman: [kemudian engkau memohon ampun pada-Ku, niscaya Aku akan mengampunimu].

Perbuatan ini adalah perbuatan hamba yang bertaubat & mencintai Robbnya dengan kecintaan mendalam. Karena Allah -Yang Maha Agung, Yang Memiliki nama & sifat yang mulia, indah & sempurna, yang menguasai seluruh kerajaan, Dialah yang menguasai & melindungi segala sesuatu, yang memiliki berbagai macam nama & sifat yang agung & mulia- akan mencintai hambanya dengan kecintaan seperti ini. Maka tidak diragukan lagi, hal ini akan membuat hati mencintai Robbnya. Merasa hina di hadapan-Nya & mendahulukan ridho-Nya daripada ridho selain-Nya.
Allah SWT berfirman: [Wahai anak Adam, seandainya dosa-dosamu memenuhi seluruh langit kemudian engkau memohon ampun padaku, niscaya Aku akan mengampunimu].
Dalam kalimat ini terdapat dorongan untuk senantiasa memohon ampunan. Jika engkau berbuat dosa, maka beristigfarlah. Karena, sesungguhnya tidak cukup istigfar kita walaupun dilakukan sebanyak 70 x dalam setiap hari seperti yang disebutkan dalam sebuah hadits. Dengan beristigfar & menyesal maka Allah akan mengampuni segala dosa.

Kemudian Allah SWT berfirman:
"Wahai anak Adam, seandainya engkau datang kepadaku dengan kesalahan sepenuh bumi, kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan apapun niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula".
Jika anak Adam datang dengan dosa sepenuh bumi, kemudian menjumpai Allah dalam keadaan memurnikan ibadah hanya untuk-Nya & tidak berbuat syirik kepada-Nya baik syirik besar, syirik kecil maupun syirik yang tersembunyi, hatinya ikhlas hanya kepada Allah, tidak ada pada hatinya kecuali Allah & tidak merasa cemas kecuali hanya kepada-Nya, tidak berharap kecuali hanya kepada-Nya, tidak berbuat syirik dalam bentuk apapun pada-Nya, niscaya Allah jalla wa ‘ala akan mengampuni seluruh dosa-dosanya.
Allah SWT berfirman: “kemudian engkau menjumpaiku dalam keadaan tidak berbuat syirik dengan apapun niscaya aku akan datang kepadamu dengan pengampunan sepenuh bumi pula”. Hal ini menunjukkan kebaikan & besarnya rahmat Allah pada para hamba-Nya.
Ya Allah segala puji bagi-Mu atas nama-nama & sifat-Mu. Ya Allah segala puji bagi-Mu atas nikmat syariat Islam yang engkau berikan pada kami. Ya Allah segala puji bagi-Mu atas nikmat diutusnya nabi-Mu Muhammad ‘alaihi sholatu wa sallam yang engkau berikan pada kami. Ya Allah segala puji bagi-Mu atas anugerah yang engkau berikan pada kami untuk mengikuti jalan para salafushalih.

Ya Allah segala puji bagi-Mu atas anugerah-Mu pada kami berupa ampunan untuk segala dosa, menunjukkan pada perbuatan baik, & mengampuni segala kesalahan. Ya Allah segala puji bagi-Mu atas nikmat-Mu yang Agung. Ya Allah segala puji bagi-Mu & engkaulah yang paling berhak untuk mendapatkan seluruh pujian.

[Sumber:http://muslim.or.id; HaditsWeb]


0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi