Ust.: Asep
Kbwaru
bdg, 21-03-2014
[Bangsa
Indonesia akan memilih anggota legeslatif, Presiden & wakilnya. Pada 9
April 2014, akan memilih anggota legeslatif. Kemudian, partai yang memenuhi
syarat akan bertarung mencari RI 1.]
Apakah
yang diajarkan Quran, tentang pemimpin?]
Presiden
adalah salah 1 bentuk kepemimpinan. Apakah yang diajarkan Quran, tentang
pemimpin atau khalifah ini? Kita mulai dengan menyimak ayat Quran berikut ini:
Allah akan menciptakan manusia sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi. Tugasnya, memakmurkan bumi. Ketika akan menciptakan manusia, malaikat khawatir & bertanya, mengapa Allah akan menjadikan orang yang suka menumpahkan darah.
“Dan Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat:
"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi".
Mereka berkata:
"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu
orang yang akan membuat kerusakan padanya & menumpahkan darah, padahal kami
senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau & menyucikan Engkau?"
Tuhan
berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui".
Dan Dia mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda)
seluruhnya, kemudian mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman:
"Sebutkanlah kepada-Ku nama benda-benda itu jika kamu memang orang-orang
yang benar!"
Mereka menjawab:
"Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami
ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya
Engkaulah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” [2:30-32]
Allah akan menciptakan manusia sebagai khalifah (pemimpin) di muka bumi. Tugasnya, memakmurkan bumi. Ketika akan menciptakan manusia, malaikat khawatir & bertanya, mengapa Allah akan menjadikan orang yang suka menumpahkan darah.
Allah
menjawab, Allahlah yang Maha Tahu.
Semua manusia,
adalah pemimpin. Presiden adalah pemimpin & bertanggung jawab atas
rakyatnya. Suami adalah pemimpin dalam keluarganya. Isteri juga pemimpin. Pelayan
juga pemimpin. Bahkan anak juga. Semua bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seperti
sabda Rasulullah dalam hadits Bukhari & Muslim berikut ini:
“Semua kamu
adalah pemimpin & bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam
(amir) pemimpin & bertanggung jawab atas rakyatnya.
Seorang suami pemimpin
dalam keluarganya & bertanggung jawab atas kepemimpinannya.
Seorang isteri
pemimpin & bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang
pelayan (karyawan) bertanggung jawab atas harta majikannya.
Seorang anak
bertanggung jawab atas penggunaan harta ayahnya.” [HR. Bukhari & Muslim]
Bagaimana
caranya memimpin, yang benar & menuju kepada jalan yang lurus?
Caranya
adalah Quran. Sama seperti Nabi. Sebelum mengenal Quran, beliau tidak tahu
Quran & iman. Dengan Quran, Nabi dapat memimpin manusia kepada jalan yang
lurus. Menjadikan diri beliau sebagai pemimpin di jalan Allah. Agar selamat di
dunia & akhirat. Seperti dalam ayat berikut ini:
Kenapa harus mengikuti keteladanan Muhammad?
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu
wahyu (Al Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui
apakah Al Kitab (Al Qur'an) & tidak pula mengetahui apakah iman itu,
tetapi
Kami menjadikan Al Qur'an itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang
Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar
memberi petunjuk kepada jalan yang lurus.” [42:52]
Kenapa harus mengikuti keteladanan Muhammad?
Karena Muhammad
membawa kebenaran. Allah yang menjaminnya. Beliau mengajak manusia selalu berjalan dalam
kebenaran, sesuai tuntunan Allah. Bahagia hidup di dunia, diampuni kesalahannya,
kemudian diberikan balasan, dengan yang jauh lebih baik, daripada apa yang
telah dilakukannya. Surga!
Juga, bagi
semua yang membenarkan risalah yang dibawa Muhammad, termasuk golongan orang
yang bertaqwa. Allah akan memberikan yang dikehendaki, dari sisi Tuhan. Sebagai
balasan atas perbuatan baiknya. Membenarkan, mempelajari, memahami,
mempraktekkan, & menyampaikan. Ajaran Allah melalui nabiNya. Yaitu Quran & Sunah Nabi. Pengajaran dimulai dari kerabat dekat.
Seperti
firman Allah berikut ini:
“Dan orang yang membawa kebenaran
(Muhammad) & membenarkannya, mereka itulah orang-orang yang bertakwa.
Mereka
memperoleh apa yang mereka kehendaki pada sisi Tuhan mereka.
Demikianlah
balasan orang-orang yang berbuat baik,
agar Allah akan menutupi (mengampuni)
bagi mereka perbuatan yang paling buruk yang mereka kerjakan & membalas
mereka dengan upah yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.”
[39:33-35]
Kalau kita
mengikuti Nabi, berarti kita membenarkan apa yang beliau sampaikan. Kemudian,
kita juga mengabarkan berita ini kepada manusia, dimulai dari keluarga terdekat anak-istri. Dan ini seterusnya, hingga hari
kiamat. Maka, insya Allah kitapun akan diberikan balasan yang baik.
Allahlah
yang menjadikan seseorang itu memimpin. Manusia hanya berusaha & doa, akan tetapi yang menjadikan adalah Allah semata. Kalau berhasil syukur, kalau gagal istigfar, dikembalikan kepada Allah.
Berhasil tidak perlu sombong, karena usahanya berhasil. Padahal Allahlah yang memilihnya. Kalau gagal, tidak perlu putus asa, emosi, menyalahkan, fitnah, menjelekkan 'lawan politiknya'. Lupa, ada Allah pemilik segala sesuatu.
Kemudian, pemimpin itu dibuat derajatnya, berbeda. Dengan perbedaan ini, Allah akan menguji. Mana yang taat, mana yang membangkang. Masing-masing membawa konsekuensi.
Berhasil tidak perlu sombong, karena usahanya berhasil. Padahal Allahlah yang memilihnya. Kalau gagal, tidak perlu putus asa, emosi, menyalahkan, fitnah, menjelekkan 'lawan politiknya'. Lupa, ada Allah pemilik segala sesuatu.
Kemudian, pemimpin itu dibuat derajatnya, berbeda. Dengan perbedaan ini, Allah akan menguji. Mana yang taat, mana yang membangkang. Masing-masing membawa konsekuensi.
“Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa
di bumi & Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain)
beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu.
Sesungguhnya Tuhanmu amat cepat siksaan-Nya, & sesungguhnya Dia Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang. ” [6:165]
Allahlah
yang menjadikan seseorang itu memimpin. Kepada pemimpin yang membangkang, maka
akan rugi. Bahkan banyak yang menjadi kafir, lupa tuntunan Allah. Maka, alangkah baiknya manusia menjadikan Quran sebagai cahaya. Yang akan menerangi semua langkahnya, insya Allah.
“Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di
muka bumi. Barang siapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya
sendiri.
Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan
menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya & kekafiran orang-orang yang kafir
itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.” [35:39]
Manusia
punya sifat lupa. Oleh karena itu, Allah mengingatkan dalam Quran
berulang-ulang berbagai pelajaran. Sayang, selain pelupa, manusia juga punya
sifat membantah. Meskipun tanpa ilmu. Padahal telah datang, ilmu Allah Quran,
yang membedakan yang haq & batil. Salah & benar.
Ikutilah yang haq, agar memperoleh ‘yang lebih baik, daripada apa yang dikumpulkan di dunia’. Surga! Maka, segera datang kepada ampunan agar terhindar azab Allah.
Ikutilah yang haq, agar memperoleh ‘yang lebih baik, daripada apa yang dikumpulkan di dunia’. Surga! Maka, segera datang kepada ampunan agar terhindar azab Allah.
Semua nabi
yang diutus Allah, pada dasarnya mempunyai tugas yang sama. Yaitu, kabar
gembira adanya surga yang abadi & peringatan adanya hukuman dahsyat bagi
pembangkang. Akan tetapi, hanya sedikit manusia yang mau taat. Padahal, alangkah
beratnya resiko itu. Bukan hanya membangkang, bahkan malah mengejek.
“Dan sesungguhnya Kami telah
mengulang-ulangi bagi manusia dalam Al Qur'an ini bermacam-macam perumpamaan.
Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak membantah.
Dan tidak ada sesuatu pun yang
menghalangi manusia dari beriman, ketika petunjuk telah datang kepada mereka,
& memohon ampun kepada Tuhannya, kecuali (keinginan menanti) datangnya
hukum (Allah yang telah berlaku pada) umat-umat yang dahulu atau datangnya adzab
atas mereka dengan nyata.
Dan tidaklah Kami mengutus rasul-rasul
melainkan sebagai pembawa berita gembira & sebagai pemberi peringatan;
tetapi orang-orang yang kafir membantah dengan yang batil agar dengan demikian
mereka dapat melenyapkan yang hak, & mereka menganggap ayat-ayat Kami &
peringatan-peringatan terhadap mereka sebagai olok-olokkan.
Dan siapakah yang lebih dzalim daripada
orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat dari Tuhannya lalu dia
berpaling daripadanya & melupakan apa yang telah dikerjakan oleh kedua
tangannya?
Sesungguhnya Kami telah meletakkan tutupan di atas hati mereka,
(sehingga mereka tidak) memahaminya, & (Kami letakkan pula) sumbatan di
telinga mereka; & kendati pun kamu menyeru mereka kepada petunjuk, niscaya
mereka tidak akan mendapat petunjuk selama-lamanya,
Dan Tuhanmulah Yang Maha Pengampun, lagi
mempunyai rahmat. Jika Dia mengadzab mereka karena perbuatan mereka, tentu Dia
akan menyegerakan adzab bagi mereka. Tetapi bagi mereka ada waktu yang tertentu
(untuk mendapat adzab) yang mereka sekali-kali tidak akan menemukan tempat
berlindung daripadanya.” [18:54:58]
Kesimpulan:
- Semua manusia adalah pemimpin & akan bertanggungjawab pada apa yang telah dilakukannya.
- Agar selalu berada di jalan yang lurus, maka manusia harus mengikuti Quran. Agar selamat hidupnya di dunia & akhirat yang abadi.
- Semua pemimpin, Allah yang menentukan. Manusia tugasnya berusaha & doa. Sehingga, ketika berhasil bersyukur & tidak sombong. Sementara kalau gagal, tidak putus asa & berbuat seolah-olah lupa, bahwa semuanya atas kehendak Allah.
- Pilihlah calon presiden, yang menjadikan Quran sebagai cahaya, atau yang paling mendekati itu.
0 komentar:
Posting Komentar
hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi