Senin, 24 Maret 2014

Presiden #2: Sikap Penguasa Terhadap Rakyat @1/2



1.  Rendahkanlah. Allah berfirman, “& rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman.” [26:215]

2. Adil. Allah juga berfirman, “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil & berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, & Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran & permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.” [16:90]

3.      Semua pemimpin. Sabda Rasulullah dalam HR Bukhari & Muslim, “Semua kamu adalah pemimpin & bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang imam (amir) pemimpin & bertanggung jawab atas rakyatnya. 

    Seorang suami pemimpin dalam keluarganya & bertanggung jawab atas kepemimpinannya. Seorang isteri pemimpin & bertanggung jawab atas penggunaan harta suaminya. Seorang pelayan (karyawan) bertanggung jawab atas harta majikannya. Seorang anak bertanggung jawab atas penggunaan harta ayahnya.” [HR. Bukhari & Muslim]

4.      Haram. Dituturkan dari Ma'qil Ibnu Yasar ra. berkata: “Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Seorang hamba yang diserahi Allah untuk memimpin rakyat, lalu ia mati pada hari kematiannya ketika ia menipu rakyatnya, Allah pasti akan mengharamkannya masuk surga."” Muttafaq Alaihi.

5.  Dari Abu Maryam al-Azdy Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Barangsiapa diserahi kekuasaan oleh Allah untuk menangani urusan kaum muslimin, namun ia tidak memperhatikan kebutuhan mereka & kaum fakir, maka Allah tidak akan memperhatikan kebutuhannya." [HR Abu Dawud & Tirmidzi]

6.      Barangsiapa diserahi kekuasaan urusan manusia lalu menghindar (mengelak) melayani kaum lemah & orang yang membutuhkannya maka Allah tidak akan mengindahkannya pada hari kiamat. (HR. Ahmad)

7.      Larangan meminta jabatan (kepemimpinan) serta berambisi memperolehnya. Hadis riwayat Abu Musa ra., ia berkata: Aku menemui Nabi saw. bersama dua orang lelaki anak pamanku. Seorang dari keduanya berkata: Wahai Rasulullah, angkatlah kami sebagai pemimpin atas sebagian wilayah kekuasaanmu yang telah diberikan Allah azza wa jalla!    
    
    Yang satu lagi juga berkata seperti itu. Lalu Rasulullah saw. bersabda: Demi Allah, kami tidak akan mengangkat seorang pun yang meminta sebagai pemimpin atas tugas ini & tidak juga seorang yang berambisi memperolehnya. (Shahih Muslim No.3402)

8.     Keutamaan pemimpin yang adil, ancaman bagi pemimpin yang lalim, perintah berlaku lembut terhadap rakyat serta larangan menyusahkan mereka. Hadis riwayat Ibnu Umar ra.: Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Ketahuilah! 

    Masing-masing kamu adalah pemimpin, & masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpin. Seorang raja yang memimpin rakyat adalah pemimpin, & ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya.  
  
     Seorang suami adalah pemimpin anggota keluarganya, & ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap mereka. Seorang istri juga pemimpin bagi rumah tangga serta anak suaminya, & ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap yang dipimpinnya. 

    Seorang budak juga pemimpin atas harta tuannya, & ia akan dimintai pertanggungjawaban terhadap apa yang dipimpinnya. Ingatlah! Masing-masing kamu adalah pemimpin & masing-masing kamu akan dimintai pertanggungjawaban atas apa yang dipimpinnya. (Shahih Muslim No.3408)

9.  Haram menerima hadiah bagi pegawai. Hadis riwayat Abu Humaid As-Saidi ra., ia berkata: Rasulullah saw. menugaskan seorang lelaki dari suku Asad yang bernama Ibnu Lutbiah Amru serta Ibnu Abu Umar untuk memungut zakat. 

    Ketika telah tiba kembali, ia berkata: Inilah pungutan zakat itu aku serahkan kepadamu, sedangkan ini untukku yang dihadiahkan kepadaku. Lalu berdirilah Rasulullah saw. di atas mimbar kemudian memanjatkan pujian kepada Allah, selanjutnya beliau bersabda: Apakah yang terjadi dengan seorang petugas yang aku utus kemudian dia kembali dengan mengatakan: Ini aku serahkan kepadamu & ini dihadiahkan kepadaku! 

    Apakah dia tidak duduk saja di rumah bapak atau ibunya sehingga dia bisa melihat apakah dia akan diberikan hadiah atau tidak. Demi Tuhan Yang jiwa Muhammad berada dalam tangan-Nya! Tidak seorang pun dari kamu yang mengambil sebagian dari hadiah itu, kecuali pada hari kiamat dia akan datang membawanya dengan seekor unta yang melenguh di lehernya yang akan mengangkutnya atau seekor sapi yang juga melenguh atau seekor kambing yang mengembek. 

    Kemudian beliau mengangkat kedua tangannya sehingga kami dapat melihat warna putih ketiaknya. Kemudian beliau bersabda: Ya Allah, bukankah telah aku sampaikan. Beliau mengulangi dua kali. (Shahih Muslim No.3413)

10.Wajib mentaati para pemimpin dalam hal yang bukan maksiat & haram mematuhi mereka dalam kemaksiatan. Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Ayat ini turun: 

    Wahai orang-orang yang beriman taatlah kamu kepada Allah & taatlah kamu kepada rasul & kepada ulil amri (pemimpin) di antara kamu berkenaan dengan Abdullah bin Hudzafah bin Qais bin Adi As-Sahmi, yang diutus Nabi saw. dalam suatu pasukan perang. (Shahih Muslim No.3416)


[Riyadus Shalihin; http://hadith.al-islam.com; HaditsWeb]


0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi