Jumat, 13 Februari 2015

Dakwah Abu Bakar ra.



Dalam kitab Hayatussahabah, disebutkan bahwa Dakwah Nabi Muhammad saw kepada perorangan, dituliskan Abu Bakar ra. masuk Islam, setelah diajak Muhammad saw. Abu Bakar ra. kemudian mendakwahkan Islam kepada Utsman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Saad bin Abi Waqas & beberapa tokoh penting dalam Islam lainnya.

Istrinya Qutaylah binti Abdul Uzza, tidak menerima Islam. Sehingga Abu Bakar ra. menceraikannya. Istrinya yang lain, Um Ruman menjadi Muslimah juga. Semua anaknya, kecuali 'Abdur Rahman bin Abu Bakar, sehingga ia & 'Abdur Rahman berpisah.

Sebagaimana yang juga dialami pemeluk Islam awal. Ia juga mengalami penyiksaan, yang dilakukan penduduk Mekkah, yang masih memeluk agama nenek moyang. Penyiksaan terparah dialami yang berasal dari golongan budak.

Pemeluk non budak, biasanya masih dilindungi para keluarga & sahabat. Para budak disiksa sekehendak tuannya. Hal ini mendorong Abu Bakar ra. membebaskan para budak, dengan membelinya dari tuannya kemudian memerdekakannya. Ketika peristiwa Hijrah, saat Nabi Muhammad saw pindah ke Madinah (622 M), Abu Bakar ra. adalah satu-satunya orang yang menemaninya.

Abu Bakar ra. terikat dengan Nabi Muhammad saw secara kekeluargaan. Anak perempuannya, Aisyah rha. menikah dengan Nabi Muhammad saw, beberapa saat setelah Hijrah. Kepribadian Abu Bakar ra. Aisyah berkata, Abu Bakar ra. adalah seorang pedagang, yang setiap hari pergi ke pasar jual beli.

Dia mempunyai sekumpulan domba yang dia urus sendiri & terkadang menggembalakannya atau dia serahkan orang lain. Dia juga memerah air susunya, untuk diberikan orang-orang kampung. Ketika dia sudah dibaiat sebagai khalifah, ada seorang gadis perempuan yang berkata,

"Tentunya sekarang dia tidak mau lagi memerah air susu untuk diberikan kepada kami". Abu Bakar ra. sempat mendengar perkataan gadis itu. Maka dia berkata, "Aku bersumpah untuk tetap memerah air susu bagi kalian & aku berharap agar tugasku yang baru ini tidak merubah kebiasaanku yang lalu.". Dia tetap memerah susu seperti biasanya & diberikan kepada mereka & meninggalkan usaha dagangnya.

Untuk keperluan diri & keluarga, dia mengambil gaji dari Baitul mal milik umat. Sekedar mencukupi keperluannya setiap hari, juga haji & umrah. Gajinya 1 tahun 6.000 dirham. Menjelang kematiannya, dia berkata, "Kembalikan sisa gaji yang ada di tangan kita ke Baitul-mal milik orang-orang Muslim, karena aku tidak ingin mengambil sedikit pun dari harta tersebut. Tanahku yang ada di tempat ini & itu juga bagi orang-orang Muslim."

Asma' binti Abu Bakar ra., berkata, "Saat Rasulullah Saw hijrah ke Madinah & Abu Bakar ra. bergabung beliau, maka Abu Bakar ra. membawa semua hartanya sebanyak 5 atau 6 ribu dirham. Kakekku yang buta, Abu Qahafah memasuki rumah seraya berkata, "Demi Allah, menurutku Abu Bakar ra. telah membuat kalian khawatir karena semua hartanya dia bawa."

"Tidak kakek, masih banyak kebaikan yang dia tinggalkan untuk kita," kata Asma'. Lalu aku mengambil kerikil-kerikil & kuletakkan di sebuah lubang di dalam rumah, yang di tempat itulah biasanya Abu Bakar ra. meletakkan hartanya. Kemudian kuletakkan kain di atasnya. Kupegang tangan kakek, sambil kukatakan kepadanya, "Letakkan tangan kakek di tempat penyimpanan harta ini."


Setelah meraba tempat itu, kakek berkata, "Tak apalah kalau dia meninggalkan harta ini untuk kalian. Dia memang telah berbuat yang terbaik, & sudah cukup untuk kalian." Padahal demi Allah, ayahku tidak meninggalkan apa pun untuk kami. Aku berbuat seperti itu dengan maksud untuk membuat agar kakek merasa tenang.
=======
Baca juga:
  1. Abu Bakar ra.
  2. Keberanian Abu Bakar ra. Membela Nabi

0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi