Jumat, 13 Februari 2015

Kesatrian Sa'ad bin Abi Waqqash ra.


Ada 2 hal penting yang dikenal orang tentang kesatriaannya. Pertama, Sa'ad bin Abi Waqash ra. adalah orang yang pertama melepaskan anak panah, membela agama Allah & juga orang yang pertama terkena panah. 


Dan yang kedua, Sa'ad ra. adalah satu-satunya orang yang dijamin oleh Rasulullah dengan jaminan kedua orang tua Nabi Saw. Bersabda Nabi Saw, dalam perang Uhud:

"Panahlah hai Sa'ad! Ayah-Ibuku menjadi jaminan bagimu"

Sa'ad bin Abi Waqqash ra., hampir selalu menyertai Nabi Saw dalam setiap pertempuran.

Keberanian Saad bin Abu Waqqash ra. diungkapkan Az-Zuhri.

Suatu hari, Rasulullah SAW telah mengutus Sa'ad bin Abu Waqqash ra. memimpin pasukan ke suatu tempat di negeri Hijaz yang dikenal dengan nama Rabigh. Mereka telah diserang dari belakang oleh kaum musyrik, Sa'ad bin Abu Waqqash ra. mengeluarkan panah-panahnya, serta memanah mereka. 

Dengan itu, maka Sa'ad bin Abu Waqqash menjadi orang pertama yang memanah di dalam Islam, & peristiwa itu pula menjadi perang yang pertama terjadi di dalam Islam.

Abdullah bin Mas'ud ra. dia berkata: 

"Pada hari pertempuran di Badar, Sa'ad bin Abu Waqqash ra. telah menyerang musuh dengan berkuda & dengan berjalan kaki".

Pada hari pertempuran Uhud, Sa'ad bin Abu Waqqash ra. telah membunuh 3 orang musyrik dengan sebatang anak panah. Dipanahnya seorang, lalu diambilnya lagi panah itu, kemudian dipanahnya orang yang kedua & berikutnya orang yang ketiga dengan panah yang sama. 

Banyak para sahabat merasa heran tentang keberanian Sa'ad itu. Maka Sa'ad berkata:

"Nabi Muhammad saw yang telah memberikanku keberanian itu, sehingga aku menjadi begitu berani sekali".

Doa Sa'ad bin Abi Waqqash ra. senantiasa dikabulkan Allah Swt, karena beliau telah dido’akan Rasulullah saw, 

"Ya Allah, kabulkanlah Sa'ad ra. jika dia berdoa". 

Sejak itu, setiap doanya senantiasa dikabulkan Allah.

Jabir bin Samurah, berkata, 

"Sa’ad ra. pernah mengutus beberapa orang untuk bertanya tentang dirinya di Kufah, ternyata ketika mereka mendatangi masjid-masjid di Kufah, mereka mendapat informasi yang baik, sampai ketika mereka datang ke masjid Bani Isa, seorang pria bernama Abu Sa'dah berkata, 

"Demi Allah, dia tidak adil dalam menetapkan hukum, tidak membagi secara adil & tidak berjalan (untuk melakukan pemeriksaan) di waktu malam".

Setelah itu Sa'ad bin Abi Waqqash berkata, 

"Ya Allah, jika dia bohong maka butakanlah matanya, panjangkanlah usianya & timpahkanlah fitnah kepadanya."

Abdul Malik berkata, 

"Pada saat itu aku melihat Abu Sa'dah menderita penyakit tuli & jika ditanya bagaimana keadaanmu, dia menjawab, 'Orang tua yang terkena fitnah, aku terkutuk oleh doa Sa'ad."

Diriwayatkan dari Ibnu Al Musayyib, suatu ketika seorang pria mencela Ali bin Abi Thalib ra., Thalhah bin Ubaidillah ra. & Zubair Bin Awwam ra. Mendengar itu, Sa'ad menegurnya, 

"Janganlah kamu mencela sahabat-sahabatku".

Pria itu, tidak mau menerima. Setelah itu Sa'ad berdiri, lalu shalat 2 rakaat & berdoa. Tiba-tiba seekor unta bukhti (peranakan unta Arab & Dakhil) muncul menyeruduk pria itu, hingga jatuh tersungkur di atas tanah, lantas meletakkannya di antara dada & lantai sampai akhirnya ia terbunuh. 

Aku melihat orang-orang mengikuti Sa'ad & berkata, 

"Selamat kamu wahai Abu Ishaq, doamu terkabulkan".

Sejarah mencatat, hari-hari terakhir Panglima Sa'ad bin Abi Waqqash, ketika ia memasuki usia 80 tahun. Dalam kondisi sakit Sa'ad bin Abi Waqqash berpesan kepada para sahabatnya, agar ia dikafani jubah yang digunakannya dalam perang Badar, sebagai perang kemenangan pertama kaum muslimin. 

Pahlawan perkasa ini menghembuskan nafas terakhir, pada 55H. Meninggalkan kenangan indah & nama yang harum. Ia dimakamkan di pemakaman Baqi, makamnya para Syuhada.

***
Baca juga, Sa'ad bin Abi Waqqash ra Masuk Islam, klik disini.


0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi