Dan yang kedua, Sa'ad ra. adalah satu-satunya orang yang dijamin oleh Rasulullah dengan jaminan kedua orang tua Nabi Saw. Bersabda Nabi Saw, dalam perang Uhud:
"Panahlah
hai Sa'ad! Ayah-Ibuku menjadi jaminan bagimu".
Sa'ad bin Abi Waqqash ra., hampir selalu menyertai Nabi Saw dalam setiap pertempuran.
Sa'ad bin Abi Waqqash ra., hampir selalu menyertai Nabi Saw dalam setiap pertempuran.
Keberanian Saad bin Abu Waqqash ra.
diungkapkan Az-Zuhri.
Suatu hari, Rasulullah SAW telah
mengutus Sa'ad bin Abu Waqqash ra. memimpin pasukan ke suatu tempat di negeri
Hijaz yang dikenal dengan nama Rabigh. Mereka telah diserang dari belakang oleh
kaum musyrik, Sa'ad bin Abu Waqqash ra. mengeluarkan panah-panahnya, serta
memanah mereka.
Dengan itu, maka Sa'ad bin Abu Waqqash menjadi orang pertama yang memanah di dalam Islam, & peristiwa itu pula menjadi perang yang pertama terjadi di dalam Islam.
Dengan itu, maka Sa'ad bin Abu Waqqash menjadi orang pertama yang memanah di dalam Islam, & peristiwa itu pula menjadi perang yang pertama terjadi di dalam Islam.
Abdullah
bin Mas'ud ra. dia berkata:
"Pada hari pertempuran di Badar, Sa'ad bin Abu Waqqash ra. telah menyerang musuh dengan berkuda & dengan berjalan kaki".
"Pada hari pertempuran di Badar, Sa'ad bin Abu Waqqash ra. telah menyerang musuh dengan berkuda & dengan berjalan kaki".
Pada hari pertempuran Uhud, Sa'ad bin
Abu Waqqash ra. telah membunuh 3 orang musyrik dengan sebatang anak panah.
Dipanahnya seorang, lalu diambilnya lagi panah itu, kemudian dipanahnya orang
yang kedua & berikutnya orang yang ketiga dengan panah yang sama.
Banyak para sahabat merasa heran tentang keberanian Sa'ad itu. Maka Sa'ad berkata:
Banyak para sahabat merasa heran tentang keberanian Sa'ad itu. Maka Sa'ad berkata:
"Nabi
Muhammad saw yang telah memberikanku keberanian itu, sehingga aku menjadi
begitu berani sekali".
Doa Sa'ad bin Abi Waqqash ra. senantiasa
dikabulkan Allah Swt, karena beliau telah dido’akan Rasulullah saw,
"Ya Allah, kabulkanlah Sa'ad ra. jika dia berdoa".
Sejak itu, setiap doanya senantiasa dikabulkan Allah.
"Ya Allah, kabulkanlah Sa'ad ra. jika dia berdoa".
Sejak itu, setiap doanya senantiasa dikabulkan Allah.
Jabir bin Samurah, berkata,
"Sa’ad ra. pernah mengutus beberapa orang untuk bertanya tentang dirinya di Kufah, ternyata ketika mereka mendatangi masjid-masjid di Kufah, mereka mendapat informasi yang baik, sampai ketika mereka datang ke masjid Bani Isa, seorang pria bernama Abu Sa'dah berkata,
"Demi Allah, dia tidak adil dalam menetapkan hukum, tidak membagi secara adil & tidak berjalan (untuk melakukan pemeriksaan) di waktu malam".
"Sa’ad ra. pernah mengutus beberapa orang untuk bertanya tentang dirinya di Kufah, ternyata ketika mereka mendatangi masjid-masjid di Kufah, mereka mendapat informasi yang baik, sampai ketika mereka datang ke masjid Bani Isa, seorang pria bernama Abu Sa'dah berkata,
"Demi Allah, dia tidak adil dalam menetapkan hukum, tidak membagi secara adil & tidak berjalan (untuk melakukan pemeriksaan) di waktu malam".
Setelah itu Sa'ad bin Abi Waqqash
berkata,
"Ya Allah, jika dia bohong maka butakanlah matanya, panjangkanlah usianya & timpahkanlah fitnah kepadanya."
"Ya Allah, jika dia bohong maka butakanlah matanya, panjangkanlah usianya & timpahkanlah fitnah kepadanya."
Abdul Malik berkata,
"Pada saat itu aku melihat Abu Sa'dah menderita penyakit tuli & jika ditanya bagaimana keadaanmu, dia menjawab, 'Orang tua yang terkena fitnah, aku terkutuk oleh doa Sa'ad."
"Pada saat itu aku melihat Abu Sa'dah menderita penyakit tuli & jika ditanya bagaimana keadaanmu, dia menjawab, 'Orang tua yang terkena fitnah, aku terkutuk oleh doa Sa'ad."
Diriwayatkan dari Ibnu Al Musayyib, suatu
ketika seorang pria mencela Ali bin Abi Thalib ra., Thalhah bin Ubaidillah ra. &
Zubair Bin Awwam ra. Mendengar itu, Sa'ad menegurnya,
"Janganlah kamu mencela sahabat-sahabatku".
"Janganlah kamu mencela sahabat-sahabatku".
Pria itu, tidak mau menerima. Setelah
itu Sa'ad berdiri, lalu shalat 2 rakaat & berdoa. Tiba-tiba seekor unta
bukhti (peranakan unta Arab & Dakhil) muncul menyeruduk pria itu, hingga
jatuh tersungkur di atas tanah, lantas meletakkannya di antara dada &
lantai sampai akhirnya ia terbunuh.
Aku melihat orang-orang mengikuti Sa'ad & berkata,
"Selamat kamu wahai Abu Ishaq, doamu terkabulkan".
Aku melihat orang-orang mengikuti Sa'ad & berkata,
"Selamat kamu wahai Abu Ishaq, doamu terkabulkan".
Sejarah mencatat, hari-hari terakhir
Panglima Sa'ad bin Abi Waqqash, ketika ia memasuki usia 80 tahun. Dalam kondisi
sakit Sa'ad bin Abi Waqqash berpesan kepada para sahabatnya, agar ia dikafani jubah
yang digunakannya dalam perang Badar, sebagai perang kemenangan pertama kaum
muslimin.
Pahlawan perkasa ini menghembuskan nafas terakhir, pada 55H. Meninggalkan kenangan indah & nama yang harum. Ia dimakamkan di pemakaman Baqi, makamnya para Syuhada.
Pahlawan perkasa ini menghembuskan nafas terakhir, pada 55H. Meninggalkan kenangan indah & nama yang harum. Ia dimakamkan di pemakaman Baqi, makamnya para Syuhada.
***
Baca juga, Sa'ad bin Abi Waqqash ra Masuk Islam, klik disini.
0 komentar:
Posting Komentar
hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi