“Serulah
(manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik.
Sesungguhnya
Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya
dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” [16:125]
***
Dr Zakir
Naik, pimpinan Peace TV, mungkin adalah salah satu penceramah televisi yang
paling populer. Dia menarik salah satu kerumunan terbesar di kawasan & di
Dubai. Pemirsa Dr Naik sering menyaksikan contoh langsung, orang-orang yang
memeluk Islam.
Terlepas
dari popularitasnya, dia juga dikritik, untuk sikapnya yang tidak seperti
seorang cendekiawan & untuk komentar-komentarnya tentang terorisme &
kekristenan.
Hampir
25% pendengar ceramah-ceramah Dr Naik, non-Muslim. Bagaimana dia berinteraksi
dengan mereka, menurutnya itu tergantung pada bagaimana media memotret Islam.
Yaitu, bagaimana negara-negara non-Muslim memandang Islam.
"Ketika
saya berbicara dengan non-Muslim, saya membuat mereka merasa nyaman untuk bisa
mengkritik & menyerang Islam, kemudian saya tanyakan pada mereka dulu,
'Menurutmu apa yang salah dengan Islam?'"
Kemudian,
penanya akan memberikan 3-4 pertanyaan. Menurut pengalaman Dr Naik berdakwah
selama 15 tahun, para penanya itu, rata-rata memberikan 20 pertanyaan paling
umum.
Pertanyaan
pertama, tentang jihad. Konsep yang paling disalahpahami.
Kedua,
tentang kaum Muslim sebagai fundamentalis, ektrimis, & Islam disebarkan dengan
pedang.
Dr Naik
rutin menyebut agama Kristen, dalam ceramahnya. Bagi Dr Naik, ancaman terbesar
bagi Islam adalah media. Yang bisa mengubah hitam menjadi putih. Orang jahat,
menjadi pahlawan.
Namun,
jika dibandingkan antara Kristen & sekulerisme, ancaman terbesar justru
sekulerisme.
Allah
berfirman:
“Sesungguhnya
kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang
yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.
Dan
sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang
yang beriman ialah orang-orang yang berkata:
"Sesungguhnya
kami ini orang Nasrani".
Yang
demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani)
terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka
tidak menyombongkan diri.” [5:82]
***
"Tapi,
orang Kristen beda dari agama Kristen.
Kebanyakan
orang Kristen tidak mempraktikkan ajaran agamanya, dengan begitu sekulerisme
menjadi ancaman yang lebih besar."
Kaum
sekuleris, menurut Dr Naik, berusaha meyakinkan kaum Muslim bahwa, kehidupan
berdasarkan sunnah Rasul, mungkin tidak akan sesuai untuk masa sekarang. Cara
hidup yang Islami, seperti jilbab, tidak tepat.
"Sekulerisme
tengah menyebar, tapi begitu juga dengan Islam."
Padahal, Allah telah berfirman:
“Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah.” [33:21]
Menurutnya,
di banyak bagian dunia, ketika tidak ada ancaman eksternal maka akan ada
ancaman internal. Sudah menjadi kodrat alam bahwa, manusia akan melupakan
perbedaan mereka saat dihadapkan pada musuh besar bersama.
Karena itu perlu
diadakan rekonsiliasi antar aliran dengan merujuk pada sumber-sumber otentik.
Al-Qur'an & Hadis.
Konflik
sektarian, sangat signifikan. Setiap pihak memiliki kelompok sendiri &
masing-masing ingin kelompoknya bertambah besar. Konflik itu adalah tentang
kekuasaan & popularitas.
Allah
berfirman:
“Manusia
itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus
para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan,
dan Allah
menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara
manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.
Tidaklah
berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada
mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang
nyata, karena dengki antara mereka sendiri.
Maka
Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal
yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya.
Dan Allah
selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus.
[2:213]
***
Dr Naik
mengatakan bahwa, terkadang ancaman eksternal dibutuhkan bagi kaum Muslim untuk
bersatu di bawah satu panji. Jika mereka bersatu, maka ancaman eksternalnya
tidak akan berpengaruh. Alasan mengapa ancaman eksternal menjadi signifikan,
karena Muslim tidak bersatu.
Ceramah
Dr Naik lebih mengutamakan seni debat & meyakinkan, daripada subyek
pembicaraan. Dia beralasan, itu dikarenakan Allah meminta hamba-Nya berdebat
& bermusyawarah dengan orang-orang.
Allah
berfirman:
“(Al
Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran
bagi orang-orang yang bertakwa.” [3:138]
Dr Naik
pernah berbicara di hadapan sejuta orang di Kerala, India. Jumlah hadirin
terbesar yang pernah dia hadapi. Di Mumbai, ceramahnya selalu didatangi 200-300,000 orang. Dan di luar India bisa
mencapai 10-50,000.
"Bulan
Ramadhan kemarin, hadirin saya di Uni Emirat Arab mencapai 30,000 orang. Itu
adalah kumpul-kumpul terbesar di UEA. Belum pernah ada acara yang berhasil
mendatangkan bahkan separuh dari jumlah itu,".
Dr Naik
sering dikritik, tidak memenuhi kriteria sebagai seorang cendekiawan Islam.
"Saya
tidak pernah bilang bahwa saya adalah cendekiawan. Orang-orang yang mengatakan
itu. Sedangkan untuk kriteria, yang kita butuhkan hanyalah menjadi seorang
Muslim.
Tuhan
memerintahkan kita untuk berdakwah meskipun hanya satu kata. Masalahnya adalah
saya belum pernah menempuh pendidikan agama.
Saya
adalah lulusan kedokteran medis. Tapi kami memiliki 25 orang di dalam
organisasi kami yang lulus dari lembaga-lembaga Islam prestisius.”
[rin/gn-suaramedia]
0 komentar:
Posting Komentar
hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi