Rabu, 27 Januari 2016

Dr Zakir Naik: Sekulerisme Ancaman Terbesar Islam



“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.

Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” [16:125]


***

Dr Zakir Naik, pimpinan Peace TV, mungkin adalah salah satu penceramah televisi yang paling populer. Dia menarik salah satu kerumunan terbesar di kawasan & di Dubai. Pemirsa Dr Naik sering menyaksikan contoh langsung, orang-orang yang memeluk Islam.

Terlepas dari popularitasnya, dia juga dikritik, untuk sikapnya yang tidak seperti seorang cendekiawan & untuk komentar-komentarnya tentang terorisme & kekristenan.

Hampir 25% pendengar ceramah-ceramah Dr Naik, non-Muslim. Bagaimana dia berinteraksi dengan mereka, menurutnya itu tergantung pada bagaimana media memotret Islam. Yaitu, bagaimana negara-negara non-Muslim memandang Islam.

"Ketika saya berbicara dengan non-Muslim, saya membuat mereka merasa nyaman untuk bisa mengkritik & menyerang Islam, kemudian saya tanyakan pada mereka dulu, 'Menurutmu apa yang salah dengan Islam?'"

Kemudian, penanya akan memberikan 3-4 pertanyaan. Menurut pengalaman Dr Naik berdakwah selama 15 tahun, para penanya itu, rata-rata memberikan 20 pertanyaan paling umum.

Pertanyaan pertama, tentang jihad. Konsep yang paling disalahpahami.
Kedua, tentang kaum Muslim sebagai fundamentalis, ektrimis, & Islam disebarkan dengan pedang.

Dr Naik rutin menyebut agama Kristen, dalam ceramahnya. Bagi Dr Naik, ancaman terbesar bagi Islam adalah media. Yang bisa mengubah hitam menjadi putih. Orang jahat, menjadi pahlawan.

Namun, jika dibandingkan antara Kristen & sekulerisme, ancaman terbesar justru sekulerisme.

Allah berfirman:

“Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi dan orang-orang musyrik.

Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata:
"Sesungguhnya kami ini orang Nasrani".

Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta dan rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.” [5:82]

***

"Tapi, orang Kristen beda dari agama Kristen.
Kebanyakan orang Kristen tidak mempraktikkan ajaran agamanya, dengan begitu sekulerisme menjadi ancaman yang lebih besar."

Kaum sekuleris, menurut Dr Naik, berusaha meyakinkan kaum Muslim bahwa, kehidupan berdasarkan sunnah Rasul, mungkin tidak akan sesuai untuk masa sekarang. Cara hidup yang Islami, seperti jilbab, tidak tepat.


"Sekulerisme tengah menyebar, tapi begitu juga dengan Islam."
 Padahal, Allah telah berfirman:

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [33:21]

Menurutnya, di banyak bagian dunia, ketika tidak ada ancaman eksternal maka akan ada ancaman internal. Sudah menjadi kodrat alam bahwa, manusia akan melupakan perbedaan mereka saat dihadapkan pada musuh besar bersama. 

Karena itu perlu diadakan rekonsiliasi antar aliran dengan merujuk pada sumber-sumber otentik. Al-Qur'an & Hadis.

Konflik sektarian, sangat signifikan. Setiap pihak memiliki kelompok sendiri & masing-masing ingin kelompoknya bertambah besar. Konflik itu adalah tentang kekuasaan & popularitas.

Allah berfirman:

“Manusia itu adalah umat yang satu. (Setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi sebagai pemberi kabar gembira dan pemberi peringatan,

dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab dengan benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan.

Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri.

Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan kehendak-Nya.
Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus. [2:213]

***

Dr Naik mengatakan bahwa, terkadang ancaman eksternal dibutuhkan bagi kaum Muslim untuk bersatu di bawah satu panji. Jika mereka bersatu, maka ancaman eksternalnya tidak akan berpengaruh. Alasan mengapa ancaman eksternal menjadi signifikan, karena Muslim tidak bersatu.

Ceramah Dr Naik lebih mengutamakan seni debat & meyakinkan, daripada subyek pembicaraan. Dia beralasan, itu dikarenakan Allah meminta hamba-Nya berdebat & bermusyawarah dengan orang-orang.

Allah berfirman:

“(Al Qur'an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” [3:138]

Dr Naik pernah berbicara di hadapan sejuta orang di Kerala, India. Jumlah hadirin terbesar yang pernah dia hadapi. Di Mumbai, ceramahnya selalu didatangi  200-300,000 orang. Dan di luar India bisa mencapai 10-50,000.


"Bulan Ramadhan kemarin, hadirin saya di Uni Emirat Arab mencapai 30,000 orang. Itu adalah kumpul-kumpul terbesar di UEA. Belum pernah ada acara yang berhasil mendatangkan bahkan separuh dari jumlah itu,".

Dr Naik sering dikritik, tidak memenuhi kriteria sebagai seorang cendekiawan Islam.

"Saya tidak pernah bilang bahwa saya adalah cendekiawan. Orang-orang yang mengatakan itu. Sedangkan untuk kriteria, yang kita butuhkan hanyalah menjadi seorang Muslim.

Tuhan memerintahkan kita untuk berdakwah meskipun hanya satu kata. Masalahnya adalah saya belum pernah menempuh pendidikan agama.


Saya adalah lulusan kedokteran medis. Tapi kami memiliki 25 orang di dalam organisasi kami yang lulus dari lembaga-lembaga Islam prestisius.” [rin/gn-suaramedia]


0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi