Minggu, 28 Februari 2016

Muhammad SAW Akan Menjadi Penghulu Surga Untuk Yang Beriman #2


Nabi Muhammad SAW, adalah penutup nabi-nabi. Nabi terakhir untuk umat manusia, dengan kitab terakhir, Al-Quran.

Beberapa waktu lalu, seorang ahli tafsir mengajarkan berdasarkan hadits, 'Nabi Muhammad tidak ada jaminan masuk surga'.

Pemahaman ini, dikoreksi oleh ulama lain, dengan mencantumkan nash-nash & pemahamaan para ulama terdahulu. Berikut tulisannya, yang disalin dari Kiblat.

Selamat Membaca!

Menanggapi pernyataan Quraish Shihab yang menuai kontroversi di sosial media bahwa Nabi Muhammad SAW tidak mendapat jaminan masuk surga, Direktur Forum Studi Sekte-sekte Islam (FS3I), Ustadz Anung Al-Hamat menegaskan bahwa dalil yang digunakan Quraish Shihab adalah hadits shahih yang diriwayatkan oleh Ahmad, Bukhari, Muslim, Thabrani, Ibn Hibban, & lainnya.

Di antara salah satu redaksinya adalah: 

“Salah seorang di antara kalian tidak akan masuk surga dengan amalnya. Para sahabat bertanya: Ya Rasulullah apakah anda juga demikian? Beliau bersabda: Ya, hingga Allah meliputi dengan rahmat-Nya.

Namun, Hadits ini bukan berarti Rasulullah SAW tidak dijamin masuk surga. Tetapi Beliau SAW ingin menyampaikan bahwa amalan shalih itu merupakan salah satu faktor yang bisa memasukkan seseorang kepada surga. 

Allah berfirman: 

“Masuklah kalian ke surga dikarenakan apa yang telah kalian dulu perbuat,” (An-Nahl: 32).

Baca juga:

“Dalam mengomentari ayat & hadits tersebut, Imam Nawawi menyatakan: 

“Bahwa seseorang masuk surga adalah dikarenakan amal-amalnya kemudian taufiq, hidayah, keikhlasan & diterimanya adalah atas rahmat Allah. 

Ulama lain menyatakan bahwa surga itu bertingkat-tingkat. Dan tingkatan surga itu tergantung banyak sedikitnya amal shalih seseorang. 

Imam Nawawi sendiri menyatakan bahwa faktor yg memasukan seseorang ke surga itu adalah amalan shalih & amalan shalih itu adalah bagian dari rahmat Allah SWT,” tutur kandidat doktor di bidang pendidikan Islam ini kepada Kiblat.net, Senin, (14/07) malam.

“Jadi saya simpulkan hadits tersebut jangan disalahpahami sebagaimana kalangan Murjiah yang menyatakan amal tidak penting, karena nanti yang memasukkan ke surga adalah rahmat Allah. 

Justru kita katakan bahwa amal itu merupakan salah satu faktor yang bisa mendatangkan rahmat Allah,” ungkap beliau.

Menurut Ustadz Anung Al-Hamat di dalam Al-Quran kita akan menemukan kata ‘rahmat’ senantiasa diiringi dengan amal atau amal itu syarat mendatangkan rahmat. 

“Bisa dilihat di dalam Surat Ali Imran: 132, Al-An’am:155, Al-A’raaf; 204, Al Hujurat: 10, Al Baqarah: 218, dll,” pungkasnya. [kiblatNet]

====
Ali Imran: 132, 
"Dan taatilah Allah & Rasul, supaya kamu diberi rahmat."

Al-An’am:155, 
"Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia & bertakwalah agar kamu diberi rahmat,"

Al-A’raaf; 204, 
"Dan apabila dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, & perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat."

Al Hujurat: 10, 
"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu & bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat."

Al Baqarah: 218
"Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah & berjihad di jalan Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, & Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."

Baca juga
Artikel Muhammad SAW Akan Menjadi Penghulu Surga Untuk Yang Beriman ke #1

0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi