Senin, 05 Maret 2012

G.E.M.B.A.L.A


Journey to Islam Oleh : Redaksi 04 Nov 2003 - 12:03 am
Tadinya, ragu menulis kisah ini. Takut riya. Setelah membaca Kisah Kesaksian 4 Gembala, yang kembali ke agamanya masing-masing di posting di Yesus.net & Kebenaran.net, ini pengungkapan jujur & berani atas praktek rohani Gereja yang rahasia & tidak diketahui, termasuk umat Kristiani sendiri.

Saya melihat penyangkalan kebenaran oleh kalangan tertentu umat Kristiani di forum diskusi itu. Demi kebenaran & domba maupun gembala Kristus, agar menemukan jalan kebenaran, saya menuturkan kisah sejati ini. Tanpa kutipan AlKitab & Al-Qur'an. Kesaksian ini adalah ungkapan hati & 
jiwa saya.


Saya pria, lahir di Manado 27 tahun yang lalu. Paulus F. Tengker, dilahirkan dalam tradisi Kristen fanatik. Ayah Pendeta Gereja Pantekosta, kakak wanita tertua menikah dengan penginjil Nehemia terkenal. Taat & rencana penerus tradisi, Gembala Tuhan.

Setamat SMA kuliah ke Sekolah Misi Alkitab, di Surabaya. Selain dekat Manado, kota kota ini dipilih, karena umat Kristiani yang terkemuka. Banyak Gereja megah di tengah kota & pekabaran gembira Cinta Kasih Tuhan Yesus, mendapat respon baik masyarakat Jawa Timur yang mayoritas Islam fanatik.

Selama kuliah bekerja part time. Pelayan Tuhan di Gereja Nehemia & Gereja Pantekosta di Indonesia Timur cabang Surabaya. Tugas: menyusun kesaksian hamba-hamba Islam yang masuk Kristen. Kebanyakan, dari desa atau awam. Seperti sakit jiwa, pemakai narkoba yang kecanduan berat, semua itu dituliskan kesaksiannya yang hebat.

Seperi : "Hamba Tuhan yang kembali, Mantan Kyai Masuk Kristen, Mantan Dosen IAIN Kristen" dsb. Kisah palsu yang sempurna. Tak bercela. Saya ahli mengutip Al-Qur'an & Hadist. Saya tahu pendidikan Islam, mulai sekolah Islam, ponpes, hingga IAIN. Membuatkan dokumen asli tapi palsu. Ijazah & foto palsu, yang mengesankan tokoh Islam. Padahal bukan! Mengajari baca Al-Qur'an, untuk tujuan menohok orang Islam, yang sedang kami injili & atau membantah kami.

Kisah-kisah yang dibukukan, ada karangan saya. Betul, ada yang murtad, tapi tidak sehebat itu. Ditulis mantan ulama, atau mahasiswa IAIN, atau guru ngaji lulusan sekolah di Mesir, sebenarnya pengemis, gelandangan, bekas pecandu narkoba, wanita nakal & preman tak beragama. Orang desa ktp Islam,  animisme asal desa pesisir selatan Jawa (Sukabumi, Blitar). 


Yang dibaptis, ternyata tak pernah shalat & tahu Islam paling dasar. Tapi, harus dilaporkan keberhasilan gemilang kepada jemaat yang berderma. Rekayasa lugu menjadi hebat. Domba senang, mantan ulama ke Kristen, padahal gelandangan buta huruf, misalnya.

Itu dilakukan hingga tamat & dinobatkan sebagai pendeta muda. Keahlian langka, tugas dipertahankan. Juga rajin membeli tafsir Al-Qur'an, Hadist & buku-buku Islam, mencari kelemahan. Gereja mendanai yang berhubungan dengan pekerjaan. Sikap berbeda pendapat namun saling menghargai, sebagai kelemahan Islam utama, dalam pandangan Kristen. 


Juga pura-pura belajar mengaji & mengaku Islam, mengundang guru ngaji ke rumah dinas. Selama 1 tahun lebih. Ustad tak pernah menyadari, saya Kristen. Saya bisa mengaji. Berguna, nanti ketika belajar Islam sungguh-sungguh.

Saya pun part time misi penginjilan malam. Bertajuk Tuhan Berkabar di Malam Hari. Mendatangi keremangan malam Surabaya. Mewartakan Injil kepada: pekerja seks, ABG, wanita nakal & kaum gay. Target: pekerja seks, pengunjung diskotek & kafe yang menyambi, baik gadis belia maupun lelaki muda penjaja seks untuk gay. Yang terpilih, hasil seleksi & pengamatan teliti. Diawasi 1 - 3 bulan. 


Penginjil di sini, tidak aktif di gereja. Apalagi memimpin kebaktian & acara rohani. Kami tak mau, citra gereja rusak di mata umat yang kebetulan bertemu penginjil di keremangan malam. Penginjil tidak berseragam, berdandan seperti pengunjung diskotik & kafe.

Penginjil Gembala Tuhan Malam Hari, juga aktif dalam jaringan narkoba. Cara termudah menjerumuskan umat lain, sesatkan. Setelah tersesat & butuh pertolongan, dirangkul. Bila tidak, toh sudah merusak sebagian generasi muda Islam, yang ke diskotik atau kafe. 


Mungkin, pembaca posting membaca "Jaringan Narkoba Jakarta” Kompas, Minggu 11 Maret 2001. Penyebaran & mafia narkoba sudah menyebar di Jakarta & sulit diberantas. Kepolisian, TNI, pengelola tempat hiburan malam, para pengunjung & mafianya, semua bekerja sama, rapi.

Ada yang kurang dari cerita itu & ini sulit ditelusuri: keterlibatan Gereja. Berbeda dengan mafia & bandar yang ingin mengeruk keuntungan materi, Gereja terlibat semata menjaring domba Kristus baru & menyesatkan generasi muda Islam!

Jujur, kisah kesaksian gembala Tuhan pun, banyak yang narkoba untuk menunjang performance, benar adanya. Agar tampil percaya diri & yakin. Kondisi fly & sakauw agar bisa kontak langsung Roh Kudus!. 


Kisah yang 4 mantan gembala itu benar. Saya tahu persis, saya anggota tidak tetap penginjilan malam, pemasok kebutuhan mereka. Saya kenal banyak bandar besar narkoba di Surabaya.

Beberapa bandar besar itu adalah jemaat Gereja. Donasinya, ada yang melebihi persepuluhan. Selain menyumbang uang penginjilan, juga menjual narkoba harga khusus ke Gereja. Selain yang membutuhkan, juga merusak generasi muda Islam. Saya kadang memakai ectassy/inneks, ketika menjamu tamu Gembala luar kota. Biasa ketemu & ngobrol di pub terkenal yang dikunjungi Pelayan & Gembala bila ke Surabaya. 


Pernah pembaptisan pekerja seks di private room salah satu pub itu. Sambil tripping!!, setelah itu "dating", "mandi suci bersama" istilahnya. Skandal seks jemaat & pendeta atau penyanyi Gereja & Gembalanya, saya tak tahu persis. Saya tahu, sewaktu menemani Gembala Tuhan mengunjungi pub malam, pernah mereka di antaranya ditemani beberapa wanita, jemaat yang minta diurapi khusus.

Saya juga aktif dalam pembinaan domba-domba baru dari pedesaan & pekerja malam. Kadang mengajari Islam, yang telah disortir. Islam mengakui ketuhanan Yesus, misalnya. Mengajari akting, menunjang penampilan di acara KKR atau kesaksian di Gereja. Jangan sampai lupa kisah nyata, hasil rekaan sendiri. Melenceng ke kisah mereka sendiri, kalau ketahuan berakibat fatal bagi Gereja!.

Khusus KKR, kami melatih yang akan pura-pura lumpuh, buta, bisu & penyakit lainnya, & pura-pura disembuhkan pengkhotbah. Jemaatpun histeris & percaya mukjizat. Juga upacara pemanggilan Roh Kudus di tempat-tempat keramat & angker di Surabaya, sebelum acara penyembuhan Ilahi dimulai. Kadang, ada jemaat yang di luar kendali & betul-betul minta diurapi. Segera ada yang menahan: maaf pendeta sibuk, dengan kedatangan umat yang luar biasa, lain kali saja?!.

Biasanya penginjil malamlah yang bertugas menahan orang-orang di luar skenario. Tidak pernah melibatkan pemuda Gereja, karena mereka di luar gugus kendali komando kami. Bagi umat Kristiani atau Gembala & pelayan Tuhan yang tidak pernah ikut kegiatan ini akan terkejut & sulit mempercayai. SEMUA BENAR-BENAR TERJADI!. Selain 4 mantan itu, sayalah saksi hidup lainnya.

Mengapa Masuk Islam
Tertarik Islam, bukanlah dari buku. Bukan juga bertemu atau berdiskusi dengan orang Islam. Saya selalu menganggap -  juga gereja - orang-orang Islam adalah orang hina, kotor, bodoh, terbelakang, kasar, keji, penuh tipu muslihat & penuh dosa. Ajaran Islam adalah sesat & umatnya dihinakan, atau diinsyafkan. Ini tertanam sejak kecil. Ajaran kebencian kepada ajaran Islam & umatnya, merupakan pelajaran pokok kader-kader Kristiani sejak kecil. Materi diajarkan sekolah minggu. Jika akan menjadi penginjil atau Gembala Tuhan, pelajaran diperdalam.

Saya Islam, setelah mimpi luar biasa. Dan kejadian di keesokan harinya, merubah jalan hidup menuju kebenaran sejati. Malam Jum'at 11 Januari 2001, bermimpi berdoa di hadapan gambar Tuhan Yesus di Gereja megah. Datanglah Tuhan Yesus, senyumNya agung! Bahagia sekali. Ini mukjizat!. Saya memandanginya, mulai ujung kaki hingga rambut. Lebih agung dibanding foto & gambar yang saya miliki. Kemudian datang menghampiri, pria berwajah Arab Palestina mirip Yahudi atau Israel, dia berkata:  "Kalian ini siapa?" Saya: "Saya seorang domba yang sedang bertemu Tuhannya!"

"Mana Tuhannya?"  Tuhan Yesus: "Akulah Tuhan Yesus, Juru Selamat Umat Manusia & Dunia!, siapakah engkau pria asing?" Yahudi: "Akulah Isa Al-Masih, & engkau bukanlah diriku!"  
Saya menyela:"Wahai engkau orang Yahudi ataukah Arab, janganlah kamu berbuat begitu di hadapan Tuhanku!" Yahudi: "Kalau begitu buktikanlah kamu Yesus atau Isa Al-Masih sebenarnya!"  Tuhan Yesus:"Engkau akan kujadikan domba hina karena menghina Tuhanmu!"

Tuhan Yesus memejamkan mata & ajaib! Tangannya keluar mukjizat sinar api & menyemburkannya kepada Yahudi. Pikirku, Yahudi akan binasa karena menghina. Salah! Yahudi, yang mengaku Nabi Isa Al-Masih tak kurang apapun. 


Tersenyum, justru api menyembur Tuhan Yesus. Ia menjerit kesakitan & berubah!  Telinganya memanjang. Mulutnya bertaring. Belakang keluar ekor. Wajah mengerikan! Satu tangannya memegang tombak seperti garpu!... TUHAN YESUS MENJADI IBLIS..!!! Yahudi berdoa seperti bahasa Israel. Iblis lari! Gereja hilang, berganti pemandangan padang pasir tandus. Saya kaget & tak percaya, terbata-bata saya bertanya "Siapakah engkau sebenarnya?"

"Akulah Isa Al-Masih, hamba Allah, Rasul-Nya yang ke 24, yang oleh engkau beserta umat-umat lainnya dinyatakan sebagai Tuhan Yesus".
"Bukankah engkau telah mati di kayu salib & telah berkorban demi menebus dosa umat manusia?"

"Bukan seperti itu kejadiannya, engkau telah diperdaya Iblis & para pengikutnya yang telah berusaha mencelakakanku tadi & sekarang dia telah terlihat wujud aslinya"
"Maksud tuan, Iblis tadi itu..., jadi selama ini?.."
"Sudahlah, maukah engkau tahu kebenaran Ilahi sejati?"
"Jika itu ada, saya bersedia.."
 

 Nabi Isa Al-Masih: "Tetapi untuk menemukan kebenaran sejati itu engkau harus berkorban banyak, engkau akan kehilangan pekerjaanmu, hidup miskin, kehilangan teman-temanmu, serta dibenci banyak orang?"
Saya: "..emmmmm" (tak bisa berkata-kata)

"Ketahuilah akulah Nabi Isa Al-Masih sebagaimana yang telah aku katakan tadi, suatu saat nanti aku akan turun kembali ke muka bumi meluruskan segalanya yang salah tentang aku. Janganlah engkau termasuk golongan yang keliru itu, jika ingin menemukan kebenaran sejati, engkau telah memiliki catatan-catatan kebenaran itu, tapi engkau tak membacanya dengan pikiran & hatimu. 

Otakmu telah beku karena disesatkan orang-orang yang diilhami Iblis & pengikutnya. Kalau engkau mau mencari kebenaran, akan menemukannya di suatu tempat, tepat esok hari di tempat itu mendapatkan suatu kesulitan!"

Nabi Isa Al-Masih mengucap salamnya Islam, pergi...saya, terbangun....hari pagi. Merenung, mimpi apa tadi? Kesulitan apa hari ini? Ini Jum'at 12 Januari 2001, ah cuma mimpi. Ingat takhayul Jawa, setan gentayangan malam Jumat. Buku-buku Islam saya buka, tiba-tiba menemukan banyak hal yang selama ini tidak pernah saya baca....Pikiran dibukakan..tapi belum yakin betul...

Berangkat ke sekretariat Gereja, mobil malah mogok. Tepat di depan Mesjid. Kaget, kok bisa di depan Mesjid yang saya benci? Jangan-jangan mimpi itu betul?!. Ah kebetulan, jangan takhayul!. Mogok bisa kapan saja. Kaget belum hilang, … seorang pria menghardik & meminta dompet & HP! Kaget, panik, takut, saya lari ke...mesjid! Minta tolong. 


Penodong lari menghindari massa. Jam 11.30.. mendekati shalat Jum'at. Orang-orang berpeci, bersarung hendak shalat Jum'at.. ini ada di mesjid.. mimpi saya... pesan Yahudi yang mengaku Isa Al-Masih … mimpi itu.... bingung, tak sadarkan diri…....

Ketika sadar, ada di ruangan Mesjid. Bapak tua berpeci mengatakan, tadi pingsan. Saya berdiri..tiba-tiba ingin menangis..menjerit.."Ya Tuhan!..Engkau telah menunjukkan jalan bagiku!"...Pak tua kaget, bertanya: "ada apa nak?". Saya ceritakan mimpi tadi & kejadian, siapa saya & apa pekerjaan, perbuatan-perbuatan memerangi & memperdaya Islam beserta umatnya. 


Bapak tua: "Itu petunjuk Tuhan bagimu, boleh percaya apa tidak, saya bukanlah ahli agama yang baik .... sekarang teruskan perjalanan atau pulang" Pulang, telpon Gereja, hari ini gak kerja. Tiga jam kemudian, sekitar 16.00 ke mesjid lagi. Ada pengajian. Pak tua memimpin, saya beranikan masuk:"pak tolong yakinkan saya!..saya ingin mengetahui Islam sebenarnya!".

Disaksikan jamaah, berdiskusi hingga malam. Pulang & disambung esok. Seminggu lamanya. Tiap pagi sebelum kerja sekitar 06.00 - 08.00 pagi, di mesjid & berdiskusi Islam - Kristen. Setiap penjelasan Ilahiah & Alkitabiah menurut saya, tidak berargumen & berdasar menurut pak tua. Pak tua fasih & hapal beberapa bagian Alkitab. Sejarah Gereja & penulisan Alkitab. 


Beliau tunjukkan dokumen-dokumen Kristen asli yang dia miliki. Menurutnya, pernah diberikan beberapa penginjil sekitar 30 tahun yang lalu. Ketika saya baca, terkejut karena pemaparan di buku-buku missionaris 30 tahun lalu itu berbeda dengan dokumen di Gereja sekarang, yang pernah saya pelajari.

Saya ragu & bimbang, kenapa literatur agama yang sakral, oleh umat Kristiani ini bisa berubah setelah 30 tahun? Pak tua menunjukkan & membandingkan versi Alkitab cetakan 1960-an dengan yang saya miliki (1990-an), diterbitkan lembaga yang sama. Kok bisa beda & revisi tanpa penjelasan di edisi baru. Revisi itu, bukan perubahan EYD atau tata bahasa, tetapi merubah makna & arti ayat Alkitab itu sendiri?

Akhirnya, saya yakin, Kristen, banyak kelemahan & kesalahan sejarah. Islamlah agama penutup & penggenap. Islam, menghargai & menghormati Tuhan Yesus sebagai Nabi Allah yang dimuliakan, mengakui agama-agama terdahulu & kitabnya. 

Persamaan kisah & sejarah agama dalam Alkitab & Al-Qur'an, disempurnakan Allah kepada Muhammad dalam Al-Qur'an. Ajaran Kristen yang menyimpang itu, dijelaskan dengan baik, dimana menyimpangnya & direposisi kembali wahyu Ilahi itu secara benar.

Saya tidak percaya begitu saja. Saya ajak teman-teman berdiskusi ini. Tetapi, jawaban rekan menyakitkan & ketus. Bahkan, menuduh saya kena guna-guna bekas Guru Ngaji, & pembantu rumah dinas. Juga, pengaruh sihir buku Islam milik saya. Mereka menawarkan upacara pengusiran roh Jahat Islam di rumah & mengurapi serta mensucikan buku-buku Islam. Agar sihirnya hilang..! 


Sikap yang kontras & tidak sepadan, dibanding Pak Tua & jemaatnya di mesjid yang sederhana itu. Saya bersalah, telah ikut dibesarkan & dibina agama sesat. Pertimbangan matang & resiko, mantap & bulat, masuk Islam...

Minggu 21 Januari 2001, jam 10.00 pagi, berikrar 2 Kalimat Sahadat:
ASYHADU ALLA ILAHA ILALLAH WA ASYHADU ANNA MUHAMMADARRASULULLAH
Saya bersaksi tidak ada tuhan selain Allah & Muhammad utusan Allah.

Nama menjadi Rachmat Hidayat. Tanpa Tengker lagi, Keluarga Manado, murka sekali, papa tidak mengakui sebagai anaknya. Oma mengutuk melarat, bersama pendosa Islam & telah disihir orang Islam. Saya memperoleh surat keluarga yang diberikan mantan pembantu di rumah dinas. Mencabut hak waris dalam marga saya. Tidak diperkenankan menyandang nama keluarga Tengker. 


Jikalau dianiaya atau dibunuh Gereja, mereka gembira. Penebus dosa kepada Tuhan Yesus.. Naudzubillah.!!! Ya Allah..!!! maafkan keluarga saya, mereka tidak mengerti hakikat KetuhananMu yang sesungguhnya...

Sekarang, bimbingan Islam di rumah pak tua. Dia adalah Ustad & Imam Mesjid. Demi keamanan, Ustad, alamat Mesjid, serta tempat kos dirahasiakan. Sejak pindah, rumah mewah fasilitas lengkap, plus mobil di kawasan elit Darmo Satelit - Surabaya, fasilitas Gereja dikembalikan. Sekarang kos di sebelah pak tua, belajar Islam & membantu usaha keluarga pak tua: cetak surat undangan, kop surat & setting komputer.

Insya Allah kalau ada modal (bersama salah seorang anak pak tua mengajukan kuk di BRI - Surabaya), agar usaha percetakan permanen. Sambil kerja, memperdalam Islam. Pagi hingga sore, kerja, malamnya belajar agama & silat tradisional. Saya mendengar dari bekas teman akrab di Gereja & yayasan (dirahasiakan), sangat solider merahasiakan keberadaan saya, (Gereja terus-menerus mendesaknya).

Teman bercerita, usaha Gereja lapor polisi, memejahijaukan, tuduhan: "Kasus Pencurian Mobil!". Semua orang di Gereja tahu & banyak saksinya, termasuk warga kampung tempat kos yang mengantar bertemu pihak Gereja, waktu serah terima. Semua inventaris Gereja, termasuk mobil, sudah dikembalikan. Ada tanda terimanya. Juga, keuangan & kas Gereja. 

Semua clear & Gerejapun tahu, tetapi mengapa menfitnah? Saya tekadkan, bila betul Gereja melaporkan ke polisi, akan saya buka semua fakta & data yang saya miliki & akan tuntut balik dengan tuduhan pencemaran nama baik, penghinaan & percobaan penganiayaan.

Beberapa kali hampir ditubruk mobil (saya tahu persis pemiliknya) di beberapa tempat, ketika berboncengan motor. Allah melindungi yang telah bertobat ini. Gagal, bisa menghindar atau ditolong, ketika tabrak lari terjadi. Saya serahkan Allah. Dialah yang Maha Tahu, yang benar yang salah.

Saya menunggu tindakan hukum dusta ini. Mereka kehilangan jejak. Mungkin, setelah baca ini, makin gusar & marah. Selain telah masuk Islam, juga membongkar rahasia Gereja, yang ditutupi rapi. Jangankan di luar, umat Kristiani sendiri banyak yang tidak tahu, praktek-praktek ibadah tadi.

Saya titip pesan sahabat setia di Gereja & yayasan, supaya memberikan pengertian pengurus Gereja, mengikhlaskan saya Islam. Jangan mencari-cari, segala urusan aset Gereja, sudah diselesaikan baik. Agar jangan timbul konflik dengan warga kampung atau umat Islam yang mengetahui ini. Takut pihak ketiga memanfaatkan, mengacau. Agama itu masih isu sensitif  & riskan.

Saya bahagia. Hidup pas-pasan, saya mensyukurinya. Keimanan tanpa kepalsuan dalam Islam. Alhamdulillah Allah Maha Pengasih & Penyayang, memberi rejeki saya & keluarga pak tua. Order mulai banyak. Walau masih 10% pendapatan dulu. Saya sangat mensyukurinya. Amin.

Dikisahkan oleh Rachmat Hidayat atau Paulus F. Tengker. Diceritakan kepada M. Donny Setiawan, ketika berdiskusi & membahas kisah kesaksian 4 mantan Gembala. Atas permintaan yang bersangkutan, atas alasan keamanan diri & orang-orang dekatnya, nama Mesjid, alamat, nama Gereja, tempat kos Rachmat Hidayat (Paulus F. Tengker) dirahasiakan. Mohon dimaklumi.

0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi