Sumber: Al-Quran & terjemahannya Mushaf
Quantum Tauhid, MQS Publishing; Al-Quran Digital ver 3.0, Sony Sugema
“Kemudian
setelah kamu berduka-cita Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk
yang meliputi segolongan daripada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan
oleh diri mereka sendiri; mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti
sangkaan jahiliah. Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu
(hak campur tangan) dalam urusan ini?"
Katakanlah: "Sesungguhnya
urusan itu seluruhnya di tangan Allah". Mereka menyembunyikan dalam hati
mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata:
"Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan
ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini".
Katakanlah: "Sekiranya kamu
berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati
terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat
demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu & untuk membersihkan apa
yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.” (Ali Imran 3:154)
“Apakah
hukum Jahiliah yang mereka kehendaki, & (hukum) siapakah yang lebih baik
daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin?” (Al Maai’dah 5:50)
“Tetapi
(sebenarnya) telah nyata bagi mereka kejahatan yang mereka dahulu selalu
menyembunyikannya. Sekiranya mereka dikembalikan ke dunia, tentulah mereka
kembali kepada apa yang mereka telah dilarang mengerjakannya. Dan sesungguhnya
mereka itu adalah pendusta-pendusta belaka.
Dan mereka memperuntukkan bagi
Allah satu bahagian dari tanaman & ternak yang telah diciptakan Allah, lalu
mereka berkata sesuai dengan persangkaan mereka: "Ini untuk Allah &
ini untuk berhala-berhala kami". Maka saji-sajian yang diperuntukkan bagi
berhala-berhala mereka tidak sampai kepada Allah; & saji-sajian yang diperuntukkan
bagi Allah, maka sajian itu sampai kepada berhala-berhala mereka. Amat buruklah
ketetapan mereka itu.
Sesungguhnya rugilah orang yang
membunuh anak-anak mereka karena kebodohan lagi tidak mengetahui, & mereka
mengharamkan apa yang Allah telah rezekikan kepada mereka dengan semata-mata
mengada-adakan terhadap Allah. Sesungguhnya mereka telah sesat & tidaklah
mereka mendapat petunjuk.” (Al An’aam 6:28,136,140)
“&
hendaklah kamu tetap di rumahmu & janganlah kamu berhias & bertingkah
laku seperti orang-orang Jahiliyah yang dahulu & dirikanlah shalat,
tunaikanlah zakat & taatilah Allah & Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah
bermaksud hendak menghilangkan dosa dari kamu, hai ahlul bait &
membersihkan kamu sebersih-bersihnya.
& hendaklah kamu tetap di
rumahmu & janganlah kamu berhias & bertingkah laku seperti orang-orang
Jahiliyah yang dahulu & dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat & taatilah
Allah & Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah bermaksud hendak menghilangkan dosa
dari kamu, hai ahlul bait & membersihkan kamu sebersih-bersihnya.” (Al Ahzab 33:33)
“Ketika
orang-orang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan (yaitu) kesombongan
jahiliah lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya, & kepada
orang-orang mukmin & Allah mewajibkan kepada mereka kalimat takwa &
adalah mereka berhak dengan kalimat takwa itu & patut memilikinya. Dan
adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”
(Al Fath 48:26)
Hari ini kaum Muslimin berada dalam situasi di mana aturan-aturan kafir sedang diterapkan. Maka realitas tanah-tanah Muslim saat ini adalah sebagaimana Rasulullah Saw. di Makkah sebelum Negara Islam didirikan di Madinah. Oleh karena itu, dalam rangka bekerja untuk pendirian Negara Islam, kelompok ini perlu mengikuti contoh yang terbangun di dalam Sirah. Dalam memeriksa periode Mekkah, hingga pendirian Negara Islam di Madinah, kita melihat bahwa RasulAllah Saw. melalui beberapa tahap spesifik dan jelas dan mengerjakan beberapa aksi spesifik dalam tahap-tahap itu
BalasHapus