Senin, 16 Desember 2013

HORMATILAH

[kredit: google.com]
OPINI.
AJARAN.

Barusan lihat situs. Isinya luar biasa.



Memberikan ajakan, dengan kasih sayang. Tapi, tak henti-hentinya menghina & merendahkan nabi. Sungguh, ajakan yang sangat berlawanan.

Bahwa, banyak berita, situs yang menghina & merendahkan nabi, tidak harus ditelan. Dibenarkan. Ajaran agama, semua tentu mengajak kebaikan. Urusan dunia, maupun urusan akhirat berbeda, ya tidak bisa dipaksakan. Setidaknya, janganlah terus-menerus menghina. Mau cari apa. Kalau agama diisi kedengkian, kebencian apa jadinya.
Menghina atau memfitnah, adalah menyebarkan kabar bohong atau tanpa data. Atau data yang salah. Kemudian menganggapnya benar, & menyebarkan ke segala penjuru.

Padahal, kalau membaca Alkitab, kita akan dapati bahwa nabi Solomon (Sulaiman), nabi David (Dawud) istrinya juga banyak. Dan banyak lagi kisah ‘porno’. Anda harus baca sendiri, kitab yang rujukan umat Nasrani itu. Agar terhindar dari 'katanya'. 

Tapi kenapa, Muhammad disebutkan seperti itu. Seolah-olah Muhammad lah yang mengajarkan poligami. Atau keburukan yang dialamatkan kepada beliau. Berulangkali, terus-menerus. Untuk apa.

Beda Prinsip.
Kita diajarkan prinsip. Semua nabi, pasti berkelakuan baik. Karena mereka sebagai contoh. Tauladan. Para nabi adalah manusia pilihan Tuhan. Pasti beraklaq mulia. Sempurna. Semua nabi. Mulai Ibrahim, Dawud, Sulaiman, Lut, Yahya, Isa & Muhammad. Dan kita diajaran, menghormati semua nabi itu dari tuhan. Semuanya. Tidak kecuali.

Kalau kita baca Alkitab sendiri, kita akan dapati cerita tentang nabi Lut yang melakukan inses dengan 2 putrinya. Kita langsung bilang, itu tidak mungkin. Ingat prinsip: 'semua nabi baik'. Entah siapa yang memasukkan kisah keji itu ke dalam Alkitabnya orang Nasrani. Atau nabi Ibrahim, yang diceritakan mempunyai gundik. Tidak mungkin.

Atau, ayat mengenai Yesus. Yesus adalah keturunan ke sekian, dari moyang hasil perzinahan antara mertua-menantu. Padahal Isa al-Masih putra Maryam lahir dengan ajaib. Tanpa campur tangan lelaki. Nabi itu suci. Kita juga langsung menolaknya. Tidak mungkin. Tuhan Yang Maha Kuasa, tidak kuasa memilih utusannya. Tidak mungkin.

Meskipun itu ditulis di dalam Alkitab mereka, kaum muslimin ingat prinsip tadi. Tidak mungkin. Dan tidak menjadikan 'ajaran' itu sebagai olok-olok, menghina. Tidak. Kalau ada muslim yang mengolok-olok, menghina berarti belum paham.

Berbeda dengan Muhammad. Banyak cerita yang salah, fitnah, yang terus diulang-ulang. Seolah-olah nabi demikian buruknya. Padahal, Allah sendiri memuji ‘beliau beraklak terpuji’. Kita juga langsung menolaknya. Tidak mungkin nabi, seperti itu.

Itulah standar muslim. Tidak akan mengejek Yesus atau nabi yang lain, karena mereka bukan hanya nabi kaum Nasrani, nabi kita juga. Allah memerintahkan untuk tidak membeda-bedakan di antara mereka. Mereka utusan Allah, mengajarkan ajaran yang sama: menyembah tuhan yang satu.

Tidak membeda-bedakan. Allah berfirman: Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah & apa yang diturunkan kepada kami, & apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishak, Yakub & anak cucunya, & apa yang diberikan kepada Musa & Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhannya. Kami tidak membeda-bedakan seorang pun di antara mereka & kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".” [2:136]

Seandainya Anda tidak suka & tidak mengakui Muhammad sebagai nabi yang harus diikuti, ya tidak perlu menghinanya. Buktikan saja dengan perbuatan Anda yang baik, agar orang mengikutinya. Kenabian Muhammad tidak ditentukan oleh pengakuan Anda. Atau menjadi hina karena dihina.

Firman adalah istilah pesan Tuhan. Tuhan mengirimkan pesannya kepada manusia. Pesan itu harus ada yang menyampaikan. Sebutan penyampai pesan itu adalah nabi. Selalu ada 2 golongan ketika disampaikan pesan. Pertama, yang mengikuti & yang kedua menolak. Masing-masing akan mempertanggung jawabkan. Anda sudah tahu, mana yang beruntung.

Bahkan para pendahulu kita semua pun diingatkan, bahwa Muhammad adalah juga keturunan Ibrahim melalui Ismail. Sama dengan Yahudi, yang dari keturunan Ishak. Jadi mereka bersaudara melalui hubungan kakek Ibrahim.
Seperti mengenal anak-anaknya sendiri. Allah berfirman, “Orang-orang (Yahudi & Nasrani) yang telah Kami beri Al Kitab (Taurat & Injil) mengenal Muhammad seperti mereka mengenal anak-anaknya sendiri. Dan sesungguhnya sebahagian di antara mereka menyembunyikan kebenaran, padahal mereka mengetahui.” [2:146]
Memang, Quran sudah memperingatkan tentang permusuhan keras ini. Kesukaan mencela & memfitnah. Kalau ada muslim, yang mengikuti kebiasaan itu berarti mengikuti kebiasaan buruk mereka. Dilarang.

Akan tetapi, di antara mereka ada juga yang berhati lembut. Dan menangis ketika dibacakan Quran. Karena kebenaran yang diajarkannya.
Paling keras permusuhannya. Allah berfirman, “Sesungguhnya kamu dapati orang-orang yang paling keras permusuhannya terhadap orang-orang yang beriman ialah orang-orang Yahudi & orang-orang musyrik. Dan sesungguhnya kamu dapati yang paling dekat persabahatannya dengan orang-orang yang beriman ialah orang-orang yang berkata:
"Sesungguhnya kami ini orang Nasrani". Yang demikian itu disebabkan karena di antara mereka itu (orang-orang Nasrani) terdapat pendeta-pendeta & rahib-rahib, (juga) karena sesungguhnya mereka tidak menyombongkan diri.
Dan apabila mereka mendengarkan apa yang diturunkan kepada Rasul (Muhammad), kamu melihat mata mereka mencucurkan air mata disebabkan kebenaran (Al Qur'an) yang telah mereka ketahui (dari kitab-kitab mereka sendiri); seraya berkata:
"Ya Tuhan kami, kami telah beriman, maka catatlah kami bersama orang-orang yang menjadi saksi (atas kebenaran Al Qur'an & kenabian Muhammad saw.)” [5:82-83]

Ketidaksenangan mereka berlanjut, hingga  muslim mengikuti mereka. Padahal, ajaran trinitas yang mereka yakini itu, bukan ajaran Yesus. Bukan perintah Tuhan melalui Isa al-Masih Putra Maryam. Tidak mungkin nabi Isa ‘mengarang’. Tidak akan berani.
Tidak senang. Allah berfirman, “Orang-orang Yahudi & Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang benar)". Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung & penolong bagimu.” [2:120]
Kepada yang membaca ini & juga memfitnah, mencela, menghina kepada siapapun, hentikanlah. Jelas salah, perbaiki. Mumpung masih hidup, masih ada pintu taubat. Kalau mati, terlambat, rugi.  
Memandang baik perbuatan buruk . Allah berfirman, Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran, disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun & mengharamkannya pada tahun yang lain,
agar mereka dapat mensesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah. (syaitan) menjadikan mereka memandang baik perbuatan mereka yang buruk itu. Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.” [9:37]
Kepada non-muslim, ajaklah orang ke agama Anda dengan baik. Tanpa menghina, memfitnah siapapun. Ajaklah dengan cara yang elegan. Karena, agama tidak bisa dipaksa. Anda yakin Yesus itu Tuhan silahkan. Kami muslim diajarkan dengan bukti-bukti, Yesus adalah nabi mulia. Yang dilahirkan Maria tanpa ‘campur tangan’ lelaki.

Menurut konsep Islam, kalau Tuhan menghendaki tinggal “Jadi”. Maka jadilah ia. Bahkan di dalam Alkitab, Yesus sendiri tidak bernah mengucapkan dari mulutnya sendiri: “Akulah Tuhan” atau “Sembahlah aku”. Tidak pernah. Tidak ada. Kalau mengikuti kitab.

Karena Anda sudah yakin. Ya sudah, biar Tuhan sendiri menjelaskan nanti di hari agama-agama. Hari Kiamat. Mana yang benar, mana yang keliru. Meskipun akibatnya berat, sudah terlambat.   
Bebas memilih. Allah berfirman, “Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang sesat. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut & beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” [2:256]
Kebenaran hanya milik Tuhan. Kalau ada yang salah, itu berarti penulis. Amin.

0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi