Sabtu, 18 Januari 2014

Indah Purnamawati: Benci Menjadi Cinta

Perempuan yang dosen FK Unair Surabaya ini, ramah. Terlebih usianya yang sudah kepala 5. Jilbab yang membalut kepalanya, mengukuhkan sebagai Muslimah. Hanya, tak banyak yang tahu, bukan terlahir Muslimah. 

Masa kecil Indah Purnamawati dipenuhi dogma. Keluarganya taat pada Katolik, membuat imannya mantap. Hanya, rasa ingin tahu Islam timbul pada Indah, yang membuat jalan hidupnya berubah.
Nina lahir Katolik. Sejak TK hingga SMP, selalu di sekolah Katolik. Ketika SMA, baru negeri. Saat itu, matanya terbuka. Ternyata, ia hidup minoritas di antara banyak kawannya Muslim.

Saat menghadapi syok karena melihat kebiasaan baru agama lain, ia sering penasaran. Ia melihat temannya yang membawa mukena ke sekolah & mengetahui apa saja ibadah wajib yang harus dilakukan umat Islam. “Saya dulu melihat, kok Islam itu ribet banget, ya,” ujarnya kepada RoL, pekan lalu.

Ia juga dekat dengan lelaki Muslim, yang kemudian menjadi kekasihnya kala itu. Pria ini selalu mengiringnya agar menjadi Muslim.

“Saya tidak suka dengan cara seperti ini sehingga saat itu saya jadi benci setengah mati dengan Islam,” katanya.

Saat kelas 2 SMA, ia justru mulai tertarik Islam. Rasa penasarannya yang tinggi membuatnya banyak belajar hal baru & informasi-informasi mengenai Islam.

“Bahkan, saya iseng-iseng ikut pelajaran agama Islam juga,” ujarnya.

Saat itu, ketika ulangan agama Islam, ia harus mencontek juga belajar menghafal mati-matian, agar tidak jelek nilainya. Ketika kuliah, ia semakin dekat dengan Islam. Teman indekos sekamarnya, Muslim taat. Dan banyak mempunyai buku agama yang menarik perhatiannya.

“Awalnya ngumpet-ngumpet baca buku agama teman saya ini & lama-lama tertarik,” kata Nina.

Banyak pengetahuan baru yang didapatnya ketika mempelajari Islam. Salah satunya adalah kenyataan, Allah itu bersifat Esa & tidak diperanakkan. Setelah banyak membaca buku Islam, rasa ingin tahunya semakin besar. Ia akhirnya berani membuka Al-Quran yang di dalamnya ada terjemahannya.

“Melihat bahasanya, saya nggak ngerti sama sekali,” ujarnya.

Namun,  ia tidak menyerah. Ia terus membuka Al-Quran & membaca buku-buku agama. Melalui proses panjang, Nina akhirnya merasakan mendapatkan hidayah. Hingga ia minta diajarkan shalat oleh teman. Pada 1983, akhirnya mantap mengucapkan syahadat di depan teman-teman, juga ustaz yang membimbingnya.

Awalnya, Nina menyembunyikan identitas barunya sebagai Muslim. Apalagi di depan keluarga. Karena, keluarganya adalah penganut Katolik taat. Keluarga akhirnya mengetahui juga. Saat itu, orang tuanya melihat ia sedang shalat. Ia pun kemudian dimarahi habis-habisan oleh bapaknya.

“Saat dimarahi itu, saya ya diam saja terus,” katanya.
[14010030; 10 1 2014; RB. Suryaningsih ; REPUBLIKA.CO.ID]

---------

Allah akan melapangkan dada kepada seseorang, yang tidak sombong. Sombong artinya, tidak menolak kebenaran. Yang menolak kebenaran, tidak akan memperoleh petunjuk. Petunjuk yang benar, hanyalah petunjuk Allah. Tuhan Semesta Alam. Tuhannya semuanya.
Melapangkan dada. Allah berfirman,  “Barang siapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) Islam. Dan barang siapa yang dikehendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki ke langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman.” [6:125]
Allah membukakan pintu hati seseorang, untuk menerima Islam. Orang yang mendapat cahaya, akan jelas berjalan dalam kebenaran. Jauh dari kebengkokan. Dan orang yang mendapat cahaya Allah, berbeda dengan yang hatinya membatu.
Cahaya Tuhan. Allah berfirman, "Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata." [39:22]
Semua manusia, akan kembali kepada Allah. Dunia akan berakhir, kiamat. Setelah itu, adalah kehidupan abadi. Bagi yang beruntung, karena iman & amal shaleh akan memperoleh balasan. Dan alangkah ruginya bagi yang kafir. Alangkah berat kehidupan, nantinya.
Semuanya kembali. Allah berfirman, “Hanya kepada-Nya-lah kamu semuanya akan kembali; sebagai janji yang benar daripada Allah, sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman & yang mengerjakan amal shaleh dengan adil. Dan untuk orang-orang kafir disediakan minuman air yang panas & adzab yang pedih disebabkan kekafiran mereka.” [10:4]
Allah telah memberikan KitabNya melalui nabi terakhirnya, Muhammad. Allah telah memperingatkan, bahaya keyakinan yang salah. Bahwa Yesus Kristus adalah Allah, Tuhan yang harus disembah. Kafirlah yang berkeyakinan itu. Padahal, Yesus sendiri telah mengajarkan untuk menyembah Allah semata. Tiada sekutu.

Itu juga bisa dibaca di Perjanjian Lama, Perjanjian Baru & 'Perjanjian Terakhir' Al-Quran. Sumber para nabi & rasul sama, yaitu Tuhan Semesta Alam. Tentu saja, ajarannya sama. Menyembah tuhan yang satu Tuhan Semesta Alam, Allah.
Kafir. Allah berfirman, “Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya Allah adalah Al Masih putra Maryam", padahal Al Masih (sendiri) berkata: "Hai Bani Israel, sembahlah Allah Tuhanku & Tuhanmu" Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, & tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang dzalim itu seorang penolong pun.” [5:72]
Karena asalnya sama, ajaranya juga sama. Juga kedatangan Muhammad pun juga diberitakan dalam Perjanjian Lama & Baru. Itu bisa dibaca di AlKitab yang hari ini masih dipakai oleh kaum Nasrani. Itu adalah rencana yang Maha Pembuat Rencana. Bukan manusia, bukan Muhammad. Bukan Musa atau Yesus Kristus. Tinggal manusianya, mau taat berarti selamat. Menolak, berarti resikonya amat berat.
Rasul sesudah Isa. Allah berfirman, “Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat & memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)" Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata".” [61:6]
Al-Quran juga mengkoreksi, Yesus tidak disalib & dibunuh. Penyaliban & pembunuhan Yesus, adalah tonggak penting ajaran Nasrani. Karena, keselamatan manusia tergantung pada keyakinan ini. Yesus mati di tiang salib, untuk menebus dosa manusia.

Itu bukan ajaran Yesus. Yesus tidak menghapus Taurat, tapi menggenapi. Yesus taat. Dalam Perjanjian lama, ayah tidak bisa menanggung dosa anak juga sebaliknya. Masing-masing bertanggung jawab sendiri.
Tidak dibunuh. Tidak disalib. Allah berfirman, "& karena ucapan mereka: "Sesungguhnya Kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah", padahal mereka tidak membunuhnya & tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan `Isa bagi mereka. 
Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. " [3:157]
Agama di sisi Allah hanyalah Islam. Islam artinya, taat patuh hanya kepada Allah saja. Ajaran yang disampaikan oleh para nabi & rasul. Mulai Adam, Nuh, Ibrahim, Dawud, Sulaiman, Musa, Yusuf, Yahya, Yesus Kristus & terakhir, Muhammad SAW. Muhammad tidak membawa ajaran baru, tapi meneruskan yang sudah lama diturunkan Allah. Bukan Muhammad yang membuat rencana. Apalagi mengarang Al-Quran, dengan mencontek Perjanjian Lama. Bukan. 
Muhammad tidak bisa baca & nulis. Belum pernah baca kitab, atau menulis buku. Kalau bisa, maka ragulah orang yang mengikutinya. Al-Quran adalah rahmat Allah kepada manusia. Berisi kabar gembira surga, & peringatan adanya hari yang sangat berat, neraka.
Dengki. Allah berfirman, “Sesungguhnya agama (yang diridai) di sisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barang siapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.” [3:19]
Tuhan ESA. Allah berfirman,Mereka menjadikan orang-orang alimnya, & rahib-rahib mereka sebagai tuhan selain Allah, & (juga mereka mempertuhankan) Al Masih putra Maryam; padahal mereka hanya disuruh menyembah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia. Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.” [9:31]
 “(Al Qur'an) ini adalah penjelasan yang sempurna bagi manusia, & supaya mereka diberi peringatan dengannya, & supaya mereka mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa & agar orang-orang yang berakal mengambil pelajaran. ” [14:52]
Al-Quran memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. Memberi kabar gembira kepada orang Mukmin yang beramal shaleh, adanya 'grand prize' pahala yang besar. Akan tetapi, bagi yang dzalim adalah keriugian. 
“Sesungguhnya Al Qur'an ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus & memberi kabar gembira kepada orang-orang Mukmin yang mengerjakan amal shaleh bahwa bagi mereka ada pahala yang besar,” [17:9]
“Dan Kami turunkan dari Al Qur'an suatu yang menjadi penawar & rahmat bagi orang-orang yang beriman & Al Qur'an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang dzalim selain kerugian.” [17:82]

0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi