Jumat, 13 Februari 2015

Kathy: Hidayah al-Qur’an Terjemahan

Setelah tidak mengajar lagi di sekolah-sekolah Amerika, saya bekerja sebagai direktur salah satu sekolah-sekolah Islam yang ada di distrik Washington

Peta Washington, Amerika

Di sana, ada pemandangan yang menggugahku, yaitu perilaku seorang wanita asal Amerika yang bekerja sebagai sekretaris. Ia contoh wanita pemalu, anggun & bersungguh-sungguh bagi wanita-wanita Muslimah.

Lalu, saya ceritakan itu kepada isteri, sembari memperbandingkan perilakunya dengan kebanyakan wanita yang dilahirkan sebagai Muslimah, tetapi tidak komitmen terhadap hijab & etika Islami dalam berinteraksi dengan laki-laki asing.

Ketika saya tanyakan kepada isteri, ia menceritakan kepada saya kisah keislaman si wanita Amerika yang sungguh aneh. Berikut penuturan wanita Amerika itu seperti yang diceritakannya kepada isteri:

Ketika masih di SD, ibuku sering menemani ke perpustakaan umum terdekat. Dan, sudah menjadi tradisi perpustakaan-perpustakaan umum, ketika terdapat beberapa set buku yang sama, maka minat terhadapnya berkurang. Atau kalau ada beberapa set buku rusak, tidak dibuang begitu saja. Tetapi, dijual harga obral yang sangat murah.

Suatu kali, ketika perpustakaan menawarkan buku-buku seperti ini, aku membeli salah satunya. Harga 5 atau 10 cent, yang aku ambil dari kocek khususku. 

Ini aku lakukan karena rasa ingin memiliki buku & mendapatkan sesuatu yang spesial. Ketika itu, aku belum tahu apa isinya. Aku hanya meletakkannya di perpustakaan khususku, di kamar. Kemudian, dimasukkan ke dalam salah 1 kardus dengan buku lainnya yang sudah jelek & terlupakan.

Hari demi hari pun berlalu & tak terasa aku sudah menamatkan SD, SLTP & SLTA. Aku beruntung karena diterima kuliah di salah 1 fakultas. Adalah hikmah & rahasia Allah, bahwa aku memasuki fakultas Sastra & memilih spesialisasi di bidang ilmu perbandingan agama. Bidang yang lebih memfokuskan pada 3 agama besar: Yahudi, Nashrani & Islam.

Manakala di jurusan tersebut tidak terdapat seorang dosen yang beragama Islam, maka yang dibicarakan adalah gambaran Islam yang sudah tercoreng. 

Aku tidak begitu interes dengannya. Selanjutnya, aku tidak menemui kendala apa pun untuk melewati kurikulum-kurikulum studi sehingga lulus & memperoleh gelar sarjana.

Buku Yang Amat Berkesan!

Setelah lulus kuliah, mulailah tahap mencari pekerjaan. Berhubung spesialisasiku termasuk spesialisasi yang sedikit mendapatkan tawaran kerja, ditambah secara umum memang lowongan kerja juga tidak banyak di kawasan yang aku tinggali, maka dengan cepat aku dicekam rasa kecewa & bosan dalam mencari lowongan kerja.

Akhirnya, sebagian besar waktu, aku habiskan di rumah. Alias, pengangguran!! 

Untuk mengisi kekosongan waktu, aku membongkar & membuka-buka kembali buku-buku yang dulu pernah aku beli. Saat itulah, menemukan buku yang telah aku beli sejak kecil & nampak tertimbun debu. 

Karena dibeli sejak masih kecil dari kocek pribadi, tentu mengesankan & istimewa bagiku. Seakan sekeping peninggalan berharga.

Aku ambil buku itu, lalu aku bersihkan. Selanjutnya, aku mulai membacanya…Ternyata ia adalah kitab al-Qur’an terjemahan dalam bahasa Inggeris.

Mulailah aku membacanya penuh perasaan & keseriusan. Aku betul-betul tertarik dengannya. Setelah agak banyak membacanya, rupanya sama sekali berbeda dengan opini & pendapat yang selama ini aku dapatkan di kampus mengenai Islam. 

Gambaran Islam di dalamnya juga amat berbeda dari gambaran yang dikatakan para dosen di fakultas mengenai agama ini & al-Qur’an.

Aku mulai bertanya-tanya: sedemikian bodohkah para dosenku di kampus? Ataukah mereka sengaja berbohong ketika menyinggung Islam & al-Qur’an? 

Aku terus mengulangi & membacanya penuh rasa puas & ingin tahu mengenai apa ajaran & petunjuk yang dikandungnya. Dan begitu menyudahinya, aku langsung memutuskan; selama Islam itu begini gambarannya, aku harus segera memeluknya & menjadi seorang Muslimah!

Setelah itu, aku menghubungi seorang Muslim & bertanya kepadanya, bagaimana cara masuk Islam. Setelah mendengar penjelasannya, aku kembali tercengang karena demikian gampang & mudah prosesnya. Alhamdulillah, aku pun masuk Islam & menikah dengan seorang pemuda Muslim asal Afghanistan.

Sekarang kami sudah menjadi salah 1 keluarga di kota ini (Washington-red). Kami memohon kepada Allah agar menerima amal kami & memantapkan kami dalam dien-Nya…

[Situs Islamway, terjemah ke bahasa Arab Dr Abdul Hamid Al Abdul Jabbar]

0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi