Di sana aku mendatangi kantor penerima tamu milik Lembaga Muslim Afrika. Di rumah itu aku bertanya kepada pegawai penerima tamu tentang jamaah tersebut.
Namun ia mengira bahwa aku seorang peminta-minta & memberikan sejumlah uang. Aku katakan,
"Bukan ini yang aku minta. Bukankah kalian mempunyai tempat ibadah yang dekat dari sini? Tolong tunjukkan masjid yang terdekat."
Lalu aku mengikuti arahannya & aku terkejut ketika melihat seorang lelaki berpakaian & bersorban putih sedang berdiri di depan pintu.
Aku sangat girang, karena ciri-cirinya sama seperti yang aku lihat dalam mimpi. Dengan hati yang berbunga-bunga, aku mendekati orang tersebut. Sebelum aku mengatakan sepatah kata, ia terlebih dahulu berkata,
"Selamat datang ya Ibrahim!"
Aku terperanjat mendengarnya. Ia mengetahui namaku sebelum aku memperkenalkannya.
"Selamat datang ya Ibrahim!"
Aku terperanjat mendengarnya. Ia mengetahui namaku sebelum aku memperkenalkannya.
Lantas ia melanjutkan ucapannya,
"Aku melihatmu di dalam mimpi bahwa engkau sedang mencari-cari kami. Engkau hendak mencari kebenaran? Kebenaran ada pada agama yang diridhai Allah untuk hamba-Nya yaitu Islam."
Aku katakan,
"Benar. Aku sedang mencari kebenaran yang telah ditunjukkan oleh lelaki bercahaya dalam mimpiku, agar aku mengikuti sekelompok orang yang berpakaian seperti busana yang engkau kenakan. Tahukah kamu siapa lelaki yang aku lihat dalam mimpiku itu?"
"Aku melihatmu di dalam mimpi bahwa engkau sedang mencari-cari kami. Engkau hendak mencari kebenaran? Kebenaran ada pada agama yang diridhai Allah untuk hamba-Nya yaitu Islam."
Aku katakan,
"Benar. Aku sedang mencari kebenaran yang telah ditunjukkan oleh lelaki bercahaya dalam mimpiku, agar aku mengikuti sekelompok orang yang berpakaian seperti busana yang engkau kenakan. Tahukah kamu siapa lelaki yang aku lihat dalam mimpiku itu?"
Ia menjawab,
"Dia adalah Nabi kami Muhammad, Nabi agama Islam yang benar, Rasulullah SAW".
Sulit bagiku mempercayai apa yang terjadi pada diriku. Namun langsung saja aku peluk dia & aku katakan kepadanya,
"Benarkah lelaki itu Rasul & Nabi kalian yang datang menunjukiku agama yang benar?" Ia berkata,
"Benar."
"Dia adalah Nabi kami Muhammad, Nabi agama Islam yang benar, Rasulullah SAW".
Sulit bagiku mempercayai apa yang terjadi pada diriku. Namun langsung saja aku peluk dia & aku katakan kepadanya,
"Benarkah lelaki itu Rasul & Nabi kalian yang datang menunjukiku agama yang benar?" Ia berkata,
"Benar."
Ia lalu menyambut kedatanganku & memberikan ucapan selamat karena Allah telah memberiku hidayah kebenaran. Kemudian datang waktu shalat zhuhur.
Ia mempersilahkanku duduk di tempat paling belakang masjid & ia pergi shalat bersama jamaah yang lain.
Aku memperhatikan kaum muslimin banyak memakai pakaian seperti yang dipakainya. Aku melihat mereka rukuk & sujud kepada Allah. Aku berkata dalam hati,
Ia mempersilahkanku duduk di tempat paling belakang masjid & ia pergi shalat bersama jamaah yang lain.
Aku memperhatikan kaum muslimin banyak memakai pakaian seperti yang dipakainya. Aku melihat mereka rukuk & sujud kepada Allah. Aku berkata dalam hati,
"Demi Allah, inilah agama yang benar. Aku telah membaca dalam berbagai kitab bahwa para nabi & rasul meletakkan dahinya di atas tanah sujud kepada Allah."
Setelah mereka shalat, jiwaku mulai merasa tenang dengan fenomena yang aku lihat. Aku berucap dalam hati,
"Demi Allah sesungguhnya Allah SAW telah menunjukkan kepadaku agama yang benar."
Seorang muslim memanggilku agar aku mengumumkan keislamanku. Lalu aku mengucapkan dua kalimat syahadat & aku menangis sejadi-jadinya karena gembira telah mendapat hidayah dari Allah SWT.
"Demi Allah sesungguhnya Allah SAW telah menunjukkan kepadaku agama yang benar."
Seorang muslim memanggilku agar aku mengumumkan keislamanku. Lalu aku mengucapkan dua kalimat syahadat & aku menangis sejadi-jadinya karena gembira telah mendapat hidayah dari Allah SWT.
Kemudian aku tinggal bersamanya, mempelajari Islam & aku pergi bersama mereka melakukan safari dakwah dalam waktu beberapa lama.
Mereka mengunjungi semua tempat, mengajak manusia kepada agama Islam. Aku sangat gembira ikut bersama mereka. Aku dapat belajar shalat, puasa, tahajjud, doa, kejujuran & amanah dari mereka.
Aku juga belajar dari mereka, seorang muslim diperintahkan menyampaikan agama Allah & bagaimana menjadi seorang muslim yang mengajak kepada jalan Allah. Serta berdakwah dengan hikmah, sabar, tenang, rela berkorban & berwajah ceria.
Mereka mengunjungi semua tempat, mengajak manusia kepada agama Islam. Aku sangat gembira ikut bersama mereka. Aku dapat belajar shalat, puasa, tahajjud, doa, kejujuran & amanah dari mereka.
Aku juga belajar dari mereka, seorang muslim diperintahkan menyampaikan agama Allah & bagaimana menjadi seorang muslim yang mengajak kepada jalan Allah. Serta berdakwah dengan hikmah, sabar, tenang, rela berkorban & berwajah ceria.
Setelah beberapa bulan, aku kembali ke kotaku. Ternyata keluarga & teman-temanku sedang mencari-cariku. Namun ketika melihat aku kembali memakai pakaian Islami, mereka mengingkarinya & Dewan Gereja meminta kepadaku agar diadakan sidang darurat.
Pada pertemuan itu mereka mencelaku, karena telah meninggalkan agama keluarga & nenek moyang kami. Mereka berkata kepadaku,
"Sungguh kamu telah tersesat & tertipu dengan agama orang Arab." Aku katakan,
"Tidak ada seorang pun yang telah menipu & menyesatkanku. Sesungguhnya Rasulullah Muhammad SAW datang kepadaku dalam mimpi untuk menunjukkan kebenaran & agama yang benar yaitu agama Islam.
Bukan agama orang Arab sebagaimana yang kalian katakan. Aku mengajak kalian kepada jalan yang benar & memeluk Islam."
"Sungguh kamu telah tersesat & tertipu dengan agama orang Arab." Aku katakan,
"Tidak ada seorang pun yang telah menipu & menyesatkanku. Sesungguhnya Rasulullah Muhammad SAW datang kepadaku dalam mimpi untuk menunjukkan kebenaran & agama yang benar yaitu agama Islam.
Bukan agama orang Arab sebagaimana yang kalian katakan. Aku mengajak kalian kepada jalan yang benar & memeluk Islam."
Mereka semua terdiam.
Kemudian mereka mencoba cara lain, membujukku dengan memberikan harta, kekuasaan & pangkat. Mereka berkata,
"Sesungguhnya Vatikan memintamu tinggal bersama mereka selama 6 bulan untuk menyerahkan uang panjar pembelian rumah & mobil baru untukmu serta memberimu kenaikan gaji & pangkat tertinggi di gereja."
"Sesungguhnya Vatikan memintamu tinggal bersama mereka selama 6 bulan untuk menyerahkan uang panjar pembelian rumah & mobil baru untukmu serta memberimu kenaikan gaji & pangkat tertinggi di gereja."
Semua tawaran tersebut aku tolak & aku katakan kepada mereka,
"Apakah kalian akan menyesatkanku setelah Allah memberiku hidayah? Demi Allah aku takkan pernah melakukannya walaupun kalian memenggal leherku."
Kemudian aku menasehati mereka & kembali mengajak mereka ke agama Islam. Maka masuk Islamlah 2 orang dari kalangan pendeta.
"Apakah kalian akan menyesatkanku setelah Allah memberiku hidayah? Demi Allah aku takkan pernah melakukannya walaupun kalian memenggal leherku."
Kemudian aku menasehati mereka & kembali mengajak mereka ke agama Islam. Maka masuk Islamlah 2 orang dari kalangan pendeta.
Alhamdulillah, Setelah melihat tekadku tersebut, mereka menarik semua derajat & pangkatku. Aku merasa senang dengan itu semua, bahkan tadinya aku ingin agar penarikan itu segera dilakukan.
Kemudian aku mengembalikan semua harta & tugasku kepada mereka & akupun pergi meninggalkan mereka,” Sily mengakhiri kisahnya.
Kemudian aku mengembalikan semua harta & tugasku kepada mereka & akupun pergi meninggalkan mereka,” Sily mengakhiri kisahnya.
Kisah masuk Islam Ibrahim Sily yang ia ceritakan sendiri kepadaku di kantorku, disaksikan Abdul Khaliq sekretaris kantor Rabithah Afrika & 2 orang lainnya. Pendeta sily sekarang dipanggil dengan Da’i Ibrahim Sily berasal dari kabilah Kuza Afrika Selatan.
Aku mengundang pendeta Ibrahim -maaf- Da’i Ibrahim Sily makan siang di rumahku & aku laksanakan apa yang diwajibkan dalam agamaku. Yaitu, memuliakannya, kemudian ia pun pamit.
Setelah pertemuan itu aku pergi ke Makkah al-Mukarramah melaksanakan suatu tugas. Waktu itu kami sudah mendekati persiapan seminar Ilmu Syar'i I yang akan diadakan di kota Cape Town. Lalu aku kembali ke Afrika Selatan tepatnya ke kota Cape Town.
Peta Cape Town, Afrika Selatan
Setelah pertemuan itu aku pergi ke Makkah al-Mukarramah melaksanakan suatu tugas. Waktu itu kami sudah mendekati persiapan seminar Ilmu Syar'i I yang akan diadakan di kota Cape Town. Lalu aku kembali ke Afrika Selatan tepatnya ke kota Cape Town.
Peta Cape Town, Afrika Selatan
Ketika aku di kantor yang telah disiapkan untuk kami di Ma'had Arqam, Dai Ibrahim Sily mendatangiku. Aku langsung mengenalnya & aku ucapkan salam untuknya & bertanya,
"Apa yang kamu lakukan disini wahai Ibrahim?"
Ia menjawab,
"Aku sedang mengunjungi tempat-tempat di Afrika Selatan untuk berdakwah kepada Allah. Aku ingin mengeluarkan masyarakat negeriku dari api neraka, mengeluarkan mereka dari jalan yang gelap ke jalan yang terang dengan memasukkan mereka ke dalam agama Islam."
"Aku sedang mengunjungi tempat-tempat di Afrika Selatan untuk berdakwah kepada Allah. Aku ingin mengeluarkan masyarakat negeriku dari api neraka, mengeluarkan mereka dari jalan yang gelap ke jalan yang terang dengan memasukkan mereka ke dalam agama Islam."
Setelah Ibrahim selesai mengisahkan kepada kami, perhatiannya sekarang hanya tertumpah dakwah kepada agama Allah, ia meninggalkan kami menuju suatu daerah... medan dakwah yang penuh pengorbanan di jalan Allah.
Aku perhatikan wajahnya berubah & pakaiannya bersinar. Aku heran ia tidak meminta bantuan & tidak menjulurkan tangannya meminta sumbangan. Aku merasakan ada yang mengalir di pipiku yang membangkitkan perasaan aneh. Perasaan ini seakan-akan berbicara kepadaku,
"Kalian manusia yang mempermainkan dakwah, tidakkah kalian perhatikan para mujahid di jalan Allah!"
Aku perhatikan wajahnya berubah & pakaiannya bersinar. Aku heran ia tidak meminta bantuan & tidak menjulurkan tangannya meminta sumbangan. Aku merasakan ada yang mengalir di pipiku yang membangkitkan perasaan aneh. Perasaan ini seakan-akan berbicara kepadaku,
"Kalian manusia yang mempermainkan dakwah, tidakkah kalian perhatikan para mujahid di jalan Allah!"
Benar wahai sudaraku. Kami telah tertinggal... kami berjalan lamban... kami telah tertipu dengan kehidupan dunia, sementara orang-orang yang seperti Da’i Ibrahim Sily, Da’i berbangsa Spanyol Ahmad Sa'id berkorban, berjihad & bertempur demi menyampaikan agama ini.
Ya Rabb rahmatilah kami.
Ya Rabb rahmatilah kami.
(SERIAL KISAH TELADAN karya Muhammad Shalih al-Qaththani, seperti yang dinukilnya dari tulisan Dr. Abdul Aziz Ahmad Sarhan, Dekan fakultas Tarbiyah di Makkah al-Mukarramah, dengan sedikit perubahan. PENERBIT DARUL HAQ, TELP.021-4701616)
============
Baca kelanjutan kisahnya di Kisah Aneh Pendeta Masuk Islam #1/2
0 komentar:
Posting Komentar
hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi