Jumat, 13 Februari 2015

Sekian Tahun Berdialog, Gadis Ukraina Cantik Akhirnya Islam #3/3


Jelas sekali, kerumitan itu masih tetap mengganjal. Aku mencoba untuk mencontohkan kepadanya, 


“Dunia ini penuh dengan orang-orang yang menamakan diri mereka orang-orang masehi & secara logika, orang-orang seperti ini adalah orang-orang yang menganut agama al-Masih, ‘Isa & al-‘Azra’, Maryam!”

Aku melanjutkan, 

“Akan tetapi apakah masuk akal, sebuah bangsa yang menganut agama paling suci & wanita paling suci yang dikenal umat manusia, yang dipilih Allah karena kesuciannya tetapi tidak berakhlak & berbudi pekerti, di tengah masyarakatnya marak semua kebobrokan, penyakit sosial & dekadensi moral? 

Apakah pantas kita memvonis suatu agama & manhaj langit sebagai ajaran batil hanya karena kesesatan sebagian para pengikutnya?

Maka demikian pulalah halnya dengan Islam, agama yang telah Allah SWT pilih dari sekian agama. Kita tidak berhak memvonisnya berdasarkan kesalahan yang dilakukan sebagian para pengikutnya & mereka-mereka yang tidak memahami makna & prinsip-prinsipnya yang toleran hanya lantaran satu & lain sebab.!“

Kemudian kami beralih ke pembicaraan mengenai hubungan antara hamba & Rabbnya sembari menekankan, hal paling ringan yang perlu dilakukan seorang hamba adalah mensyukuri nikmat-nikmat yang dianugerahkan Allah atasnya. Sebab, Dia adalah Pencipta manusia yang mengaruniakan kepada mereka segala sesuatu.

Dalam pembicaraanku dengannya, aku memfokuskan pada hubungan cinta timbal balik yang harus terjadi antara seorang hamba & Rabbnya & bagaimana seorang manusia wajib percaya penuh kepada Sang Pencipta, Yang memuliakannya.

Kami juga berbicara tentang faedah shalat yang menekankan hubungan antara hamba & Rabbnya. Aku berusaha mendekatkan pemahaman seputar hubungan tersebut dengan menyebutkan bagaimana seorang Muslim menghayati shalatnya, ketundukan, doa & dzikirnya serta bagaimana Allah SWT akan mengingat orang yang mengingat-Nya, mengampuni & menganugerahinya nikmat di dunia & akhirat.

Temanku yang cantik itu mendengarkan serius semua itu. Kemudian aku tanyakan kepadanya apakah ia paham isi dari apa yang aku paparkan. Ia menjawab, ‘Ya’ & mengaku lebih puas dari sebelum-sebelumnya. 

Saat itu aku mempergunakan kesempatan itu untuk bertanya kepadanya, apakah ia beriman kepada wujud & keesaan Allah SWT?

Rupanya ia menjawab, ‘Ya.’ Dan ketika aku tanyakan lagi, apakah ia juga beriman kepada keberadaan malaikat & silih bergantinya utusan Allah yang datang di mana Muhammad SAW adalah nabi terakhir-Nya. Ia kembali menjawab, ‘Ya’. 

Aku tanyakan lagi, apakah ia juga beriman kepada hari akhir & hari perhitungan, ia pun menjawab, ‘Ya.’ Tak berapa lama, ia pun tak dapat menahan lagi untuk mengucapkan 2 kalimat syahadat & memeluk Islam.

Betapa bahagianya aku ketika mendengarkan ia mengucapkan syahadat, 

‘Asyhadu Anlaa Ilaaha Illallaah, Wa Anna Muhammadan Rasuulullah’ (Aku bersaksi bahwa tiada tuhan-Yang berhak disembah- selain Allah & Muhammad adalah Rasulullah). Inilah akhir yang kunanti-nanti & kini benar-benar telah teralisasi…..

Akan tetapi kemudian aku lebih khawatir lagi apa yang nantinya akan terjadi setelah itu. Ia menyatakan hal itu semata sebatas basa-basi kepadaku sehingga tema yang selama ini kami perbincangkan berhenti hingga di sini saja. 

Aku khawatir, bahwa saat menyadarinya ternyata mendapati dirinya masih berpegang dengan agama lamanya. Setelah pertemuan itu, aku pergi untuk membeli beberapa buku saku Islam berbahasa Perancis kuhadiahkan kepadanya. 

Kemudian, aku pergi ke WARNET mengirim sms kepadanya via situs-situs Islam berbahasa Rusia sebagaimana yang dipesankan teman seperjuangan dalam dakwah beberapa waktu lalu. 

Aku juga memberitahukan kepada temanku yang aktifis dakwah itu bahwa wanita ukraina, temanku itu telah masuk Islam.

Selanjutnya, aku menunggu balasan dari temanku yang sudah masuk Islam itu dengan sabar & ketika ia sudah membalasnya, aku seakan dibawa terbang sebab semangatnya untuk mengenal lebih banyak lagi tentang Islam & betapa senangnya ia dengan situs-situs yang aku sebutkan itu sungguh luar biasa. 

Peta Negeri Ukraina
Ketika itu, tahulah aku bahwa ia memang benar-benar serius masuk Islam. Karena itu, aku sangat bersyukur sekali kepada Allah…

Akhirnya, wanita Ukraina itu masuk Islam…!!
(Dari sebuah situs Islam berbahasa Arab)
=======
Baca kisah mualaf sebelumnya ini di:

0 komentar:

Posting Komentar

hanya komentar yang baik, menyejukkan, mencerdaskan, menginspirasi